Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengurus NU Diduga Dimobilisasi Dukung Prabowo, Ganjar: Saya Yakin PBNU Bisa Jaga Netralitas

Kompas.com - 23/01/2024, 13:26 WIB
Syakirun Ni'am,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Calon presiden (Capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo yakin Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di bawah kepemimpinan Ketua Umum Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya bisa menjaga netralitasnya.

Pernyataan itu Ganjar sampaikan saat dimintai tanggapan mengenai informasi dari cendekiawan NU Nadirsyah Hosen bahwa struktural PBNU dimobilisasi untuk mendukung Paslon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Ia juga menyebut tokoh Nadhlatul Ulama (NU) ada di semua kubu pasangan capres dan cawapres.

"Rasa-rasanya NU itu ada di mana-mana, ada di mana-mana dan saya yakin PBNU bisa menjaga netralitas itu dengan sepenuh hati dan sejujur-jujurnya, saya yakin Gus Yahya bisa melaksanakan," kata Ganjar saat ditemui di Salatugaz Jawa Tengah, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: Anggap PBNU Tak Lagi Netral, Gus Nadir Ungkap Mobilisasi Dukungan untuk Prabowo-Gibran

Ganjar mengaku belum mendengar informasi yang diungkap Gus Nadir kepada publik mengenai struktural PBNU yang dikumpulkan di Hotel Bumi, Surabaya dan mendapatkan arahan mendukung 02 itu.

Ia lantas menyinggung pada salah satu acara PBNU, Gus Yahya mengatakan bahwa NU tidak akan jauh-jauh dari Jokowi.

Adapun Jokowi saat ini ditengarai condong mendukung pasangan Prabowo dan Gibran, putra sulungnya sendiri.

"Kalau kita politisi paham begitu," kata Ganjar.

Baca juga: Alasan PBNU Belum Nonaktifkan Erick Thohir, meski Dukung Prabowo-Gibran

Sebelumnya, Gus Nadir mengungkapkan struktural PBNU mulai dari Rais Syuriyah, Ketua Tanfdiziyah, hingga pengurus cabang dikumpulkan di Hotel Bumi, Surabaya.

Menurut Gus Nadir, dalam pertemuan itu Gus Yahya menyampaikan arahan agar mereka mendukung 02.

Rais Aam PBNU KH. Miftachul Achyar bahkan disebut sampai memohon agar mereka mendengar dan patuh.

"Tapi yang dikumpulkan jelas pengurus, sehingga kemudian secara massif struktur itu diperintahkan untuk mendukung 02," kata Gus Nadir dalam wawancara Program GASPOL! °yang tayang di YouTube Kompas.com, Sabtu (20/1/2024).

Gus Nadir mengaku dirinya protes bukan karena dukungan diberikan kepada Paslon nomor urut 2, melainkan karena langkah politik itu bertentangan dengan pernyataan Gus Yahya pada forum Muktamar di Lampung.

Saat itu, Gus Yahya mengatakan PBNU akan bersikap netral.

"Karena posisi PBNU netral kan. Jadi bukan persoalan 02 nya, arahan itu yang bertentangan dengan sikap netralitas Gus Yahya semenjak terpilih itu di muktamar," kata Gus Nadir.

Baca juga: Daftar Timses Capres dan Caleg yang Dinonaktifkan PBNU, Ada Khofifah dan Habib Luthfi

Terpisah, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul membantah terdapat arahan untuk memenangkan 02.

Meski demikian, ia membenarkan PBNU mengumpulkan para pengurus di Surabaya. Menurut dia, hal ini wajar karena semua organisasi mengumpulkan pengurusnya menjelang pilpres.

"Semua organisasi juga melakukan pertemuan biasa-biasa saja dan tidak ada pertanyaan ini saja harus nurut Rais Aam," kata Gus Ipul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com