JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar menyebut, semua pihak harus melakukan "tobat ekologis" yang dimulai dari menjaga etika.
Pernyataan itu Muhaimin sampaikan saat menutup debat cawapres dengan topik lingkungan hidup, pembangunan berkelanjutan, agraria, dan persoalan masyarakat adat yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kita harus melakukan 'tobat ekologis'. Tobat itu dimulai dari etika," kata Muhaimin di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).
Baca juga: Suporter Ganjar-Mahfud Tepuk Tangan saat Muhaimin Sindir Gibran Debat Ada Etikanya
Menurut Muhaimin, dalam paradigma pembangunan berkelanjutan, tidak ada masyarakat yang ditinggal, baik itu kelompok petani, masyarakat adat, nelayan, maupun peternak dan kelompok sosial rentan lainnya.
"Pembangunan berkelanjutan jangan diabaikan malah ngurusi kekuasaan yang berkelanjutan," kata Muhaimin.
Ketua Umum PKB itu lantas mengutip Surat Ar Arum ayat 41 yang menyebutkan bahwa kerusakan di darat dan lautan akibat ulah manusia.
Baca juga: Sentil Gibran, Cak Imin: Kita Debat Pilpres Bukan Tebak-Tebakan, Levelnya Policy dan Ada Etika
Ia juga menyinggung pesan dan peringatan dari Paus Fransiskus bahwa manusia berada dalam posisi rentan.
Berkaca dari persoalan dan pesan agama itu, Muhaimin mengingatkan agar pembangunan maupun ekspllrasi sumber daya alam tidak boleh semena-mena.
"Taubat itu dimulai dari etika, sekali lagi etika, etika lingkungan dan etika pembangunan, jangan ugalan-ugalan, jangan ngangkangi aturan, jangan sembrono, ojo sekarep-nya dewe," tutur Muhaimin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.