Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan 21 Orang dan Tetapkan 3 Tersangka Kasus Penipuan Online Berkedok "Love Scamming"

Kompas.com - 19/01/2024, 18:17 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus penipuan daring (online) jaringan internasional berkedok love scamming.

Penetapan tersangka itu dilakukan usai polisi mengamankan 21 orang dari hasil penggerebekan di Apartemen Kondominium Tower 8 Lantai 11 Unit 11E dan 11H Mall Taman Anggrek, Lobby Matahari, Grogol Petamburan, Jakarta Barat.

Rinciannya, 19 Warga Negara Indonesia (WNI) yang terdiri dari 16 laki-laki dan tiga perempuan, dan dua orang Warga Negara Asing (WNA) berjenis kelamin laki-laki.

"Dari pelaku-pelaku ini, saat ini yang bisa kita buktikan adalah terhadap tiga orang, yaitu dua orang yang warga negara asing," kata Brigjen Pol Djuhandani Rahardjo Puro dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (19/1/2024).

Djuhandani mengungkapkan, temuan kasus penipuan online ini berdasarkan pada laporan polisi dengan nomor LP/B/XIX/I/2024/Bareskrim tertanggal 17 Januari 2024.

Baca juga: Waspadai Modus Love Scamming: Pakai Identitas Palsu, Selalu Beralasan Butuh Uang

Berdasarkan penelusuran, polisi menemukan satu korban WNI dan 367 WNA, yang terdiri dari warga negara Amerika Serikat, Argentina, Brazil, Afrika Selatan, Jerman, Maroko, Turki, Portugal, Hungaria, New Jersey, India, Yordania, Thailand, Austria, Filipina, Kanada, Inggris, Moldova, Rumania, Italia, dan Kolombia.

Djuhandani mengatakan, modus pelaku adalah mencari pasangan di aplikasi kencan untuk dibujuk rayu dan ditipu.

"Para pelaku dengan modus mencari ataupun menipu korban melalui aplikasi Tinder, Okcupid, Bumble, Tantan, dengan menggunakan karakter seorang laki-laki ataupun perempuan yang bukan dirinya," ujar Djuhandani.

Setelah berhasil dibujuk rayu, pelaku mengajak korban untuk berbisnis bersama dengan membuka akun toko online lewat sebuah laman httpsoshop66accgolf.com.

Baca juga: 153 WN China Dideportasi, Kepri dan Kalbar Bersih dari Love Scamming

Di sana, korban diminta menaruh deposit senilai Rp 20 juta. Keuntungan para pelaku mencapai Rp 40-50 miliar per bulan.

"Dari para pelaku menjalankan modus tersebut, setiap pelaku memiliki empat karakter yang berbeda. Sehingga dari 21 orang pelaku, dapat meraup keuntungan kurang lebih Rp 40 miliar-Rp 50 miliar per bulan," kata Djuhandani.

Para tersangka lantas disangkakan dengan Pasal 45 ayat 1 jo pasal 27 ayat 1 UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik jo Pasal 55 dan atau Pasal 378 KUHP.

Polisi juga mengamankan 96 unit handphone dan laptop merek HP yang digunakan pelaku untuk melancarkan aksinya.

"Di sini dengan ancaman kalau penipuannya empat tahun, namun terkait dengan (UU) ITE ancaman hukuman enam tahun," ujar Djuhandani.

Baca juga: Kemen PPPA Buka Hotline Bagi Korban Love Scamming

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com