Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herry Darwanto
Pemerhati Sosial

Pemerhati masalah sosial. Bekerja sebagai pegawai negeri sipil sejak 1986 hingga 2016.

Menyempurnakan Debat Capres-Cawapres

Kompas.com - 17/01/2024, 09:12 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

DEBAT Pilpres yang keempat akan digelar pada Minggu, 21 Januari 2024. Seperti pada debat-debat sebelumnya, debat keempat yang akan diikuti oleh tiga calon wakil presiden nanti akan terbagi dalam enam segmen.

Segmen pertama adalah penyampaian visi-misi dan program kerja oleh setiap cawapres secara bergantian. Kemudian dilanjutkan dengan tanggapan para calon terhadap visi-misi dan program kerja calon lain.

Dua segmen berikutnya adalah tanggapan para calon terhadap pertanyaan panelis yang dibacakan oleh moderator.

Pertanyaan itu dibagi menurut tema yang ditetapkan KPU untuk debat kali ini, yaitu: energi, sumber daya alam, sumber daya manusia, pajak karbon, lingkungan hidup, agraria, dan masyarakat adat.

Segmen kelima berupa tanya-jawab bebas antarcalon. Sedangkan segmen keenam atau terakhir berupa pernyataan penutup (closing statement) dari para calon.

Sebelum acara debat dimulai, Ketua KPU menyampaikan tujuan debat, menyebutkan tema debat, dan memperkenalkan panelis yang menyusun isu-isu untuk dibahas para calon.

Ketua KPU juga meneruskan berkas pertanyaan yang disimpan dalam amplop tertutup dari ketua panelis kepada moderator.

Memudahkan pemilih

Debat calon presiden/wakil presiden pada intinya dimaksudkan untuk memudahkan para pemilih untuk menentukan pasangan calon yang akan dipilih pada hari pencoblosan, 14 Februari nanti.

Pada saat itu warga negara berhak untuk memilih calon kepala negara yang akan bekerja selama lima tahun ke depan.

Untuk itu acara debat perlu dikemas sedemikian rupa sehingga tujuan itu dapat tercapai.

Namun penyelenggaraan debat yang sudah tiga kali dilaksanakan pada Pilpres 2024 ini agaknya kurang mengenai sasaran.

Acara-acara debat itu cenderung lebih menonjolkan kemeriahan suasana daripada momen untuk membahas gagasan tentang masalah bangsa dan solusinya.

Mengapa demikian, ada beberapa hal yang perlu diamati, antara lain sebagai berikut.

Pertama, tujuh tema debat terlalu banyak untuk dibahas dalam waktu yang disediakan. Untuk menyampaikan visi, misi dan program kerja seluruh tema, setiap calon hanya mendapat waktu 4 menit.

Maka para calon tentu sulit menyampaikan gagasannya secara lengkap dan jelas. Sangat mungkin beberapa tema tidak dibahas, karena waktu telah habis untuk menjelaskan tema-tema lain.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P di Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com