Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kado dari Jokowi, OIKN Sebut Konsorsium Brunei Minat Investasi di IKN Nilainya Capai Rp 7 Triliun

Kompas.com - 16/01/2024, 19:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi pada Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Agung Wicaksono mengatakan, Brunei Darussalam berminat berinvestasi di (IKN) Nusantara dengan nilai sekitar Rp 4 triliun sampai Rp 7 triliun.

Dia menyampaikan bahwa minat investasi ini adalah "kado" atau hadiah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat melakukan kunjungan kerja ke tiga negara blok Asia Tenggara (ASEAN), salah satunya Brunei Darussalam pada pekan lalu.

"Walaupun perjalanan ini untuk memenuhi undangan (pernikahan Pangeran Mateen), tapi beliau manfaatkan juga untuk menjaring investor. Dan hadir konsorsium internasional investor yang dipimpin oleh adik dari Sultan Brunei, Tuan Putri Pengiran Anak Puteri Hajah Amal Rakiah," kata Agung dalam konferensi pers secara daring, Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Jokowi ke IKN Besok, Groundbreaking Gudang Logistik, Hotel, dan Memorial Park

Agung mengungkapkan, para investor yang tergabung dalam Konsorsium Investor Bandar Seri Bengawan itu berminat menanam modal di sektor properti dalam bentuk hunian.

Tercatat ada dua jenis hunian yang mereka minati, yakni hunian untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan hunian swasta berbentuk rumah tapak maupun apartemen atau rumah susun.

Para investor, menurut Agung, sudah menyatakan minat investasi lewat Letter of Intent (LoI). Konsorsium itu terdiri dari gabungan investor Brunei Darussalam dan Arab Saudi.

"Estimasi nilai investasinya masih perlu dihitung, tapi paling tidak sekitar Rp 4,5 triliun sampai bisa jadi Rp 7 triliun. Untuk tanah, pembangunan, dan sebagainya nanti tergantung dari studi kelayakan," ujar Agung.

Baca juga: Kunker ke Brunei, Presiden Jokowi Ajak Pengusaha Brunei Investasi di IKN

Lebih lanjut, Agung mengatakan, masuknya investasi dari investor asing membuktikan bahwa minat investasi di IKN Nusantara terus ada.

Hingga saat ini, OIKN mencatat sudah ada 345 LoI yang masuk. Sebanyak 60 persen di antaranya berasal dari investor domestik, sisanya merupakan investor asing.

Investor asing yang paling banyak masuk berasal dari Singapura, Jepang, Malaysia, dan Korea.

"Tambahan kemarin ada Brunei dan Saudi. Brunei sangat penting karena di Pulau Kalimantan akan ada negara di sana, Indonesia, Malaysia, dan Brunei. Dan kolaborasi tiga negara ini akan berperan penting mewujudkan Nusantara sebagai pusat pertumbuhan baru ekonomi," kata Agung.

Baca juga: Konsorsium Brunei Minat Bangun Hunian di IKN, Nilainya Rp 7 Triliun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com