Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaesang Cerita Diajari Bisnis oleh Jokowi Sejak Kecil, Sempat Jadi Sales Mebel

Kompas.com - 13/01/2024, 20:26 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Ketua Umum (Ketum) Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep mengungkapkan sang ayah, yakni Presiden Joko Widodo (Jokowi) mulai mengenalkannya ke dunia bisnis sejak masih kecil.

Kaesang menceritakan bahwa Jokowi mengajarkannya menjadi sales mebel atau furnitur sejak dirinya duduk di bangku sekolah dasar (SD).

"Sebenarnya bapak saya tuh sudah mengajarkan saya untuk menjadi sales, sales furniture-nya beliau gitu dari saya kelas SD, maaf saya lupa waktu kapan," ujar Kaesang ketika menemui sejumlah influencer di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (13/1/2024).

Anak bungsu Presiden Jokowi bahkan mengungkapkan bahwa dirinya kerap ikut berkeliling ke Eropa bersama Jokowi, yang kala itu masih aktif menjadi pengusaha mebel.

Baca juga: Temui Relawan Bala Gibran di Salatiga, Kaesang Ajak Menangkan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Kaesang juga mengatakan sudah mulai berjualan sejak sekitar usia 10 tahun.

Kemudian, sekitar tahun 2015, Kaesang memulai bisnis kecil yakni usaha drop shipping barang.

"Yang saya lakukan dulu itu 2015, berarti bapak saya sudah jadi presiden, yang saya lakukan dulu adalah drop shipping. Drop shipping dulu cuma ambilin barang orang, saya jual, ambilin barang orang saya jual," katanya.

Di tahun yang sama, dia juga dipercayakan untuk memimpin dan meneruskan perusahaan ayahnya.

Menurut Kaesang, awalnya perusahaan itu ditawarkan kepada dua kakaknya, Gibran Rakabuming Raka dan Kahiyang Ayu.

Namun, karena kedua kakaknya menolak, akhirnya dipercayakan kepada Kaesang.

Baca juga: Kaesang Ditanya Warga Semarang, Dulu Bilang Tak Tertarik Politik, Kok Sekarang Jadi Ketum PSI?

"Alhamdulillah-nya, di 2015 juga saya dikasih tanggung jawab oleh bapak saya untuk memegang perusahaan beliau yang sebenarnya awalnya diberikan oleh Mas Gibran tapi beliau tidak mau. Diberikan ke Mba Ayang (Kahiyang), juga Mba Ayangnya tidak mau," ujarnya

"Allhamdulillah rejeki anak soleh sebagai anak bungsu dapat warisan dari orang tua walaupun bukan perusahaan yang besar, bukan perusahaan yang kecil pula sih sebenarnya," kata Kaesang lagi.

Cerita ini diungkapkan suami Erina Gudono ini ketika menjawab pertanyaan seorang warga bernama Feni dalam pertemuan Kaesang dengan sejumlah influencer di Semarang hari ini.

Feni menanyakan awal mula Kaesang masuk ke dunia bisnis serta kiat-kiat agar bisa konsisten berbisnis.

Baca juga: Ditanya Kaesang Siapa Nama Kakaknya, Warga Rusun Pesakih: Ginanjar...

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com