Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Usul Debat Dievaluasi, Ganjar Ingin Interaksi Capres Tak Dibatasi agar Bisa Sahut-sahutan

Kompas.com - 11/01/2024, 10:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo berharap agar interaksi antarkandidat dalam debat pemilihan presiden dibatasi secara waktu, bukan jumlah pertanyaan.

Hal ini disampaikan Ganjar merespons permintaan Presiden Joko Widodo agar format debat dievaluasi meski peluang tersebut telah ditutup oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"KPU sudah mengatakan enggak mengubah gitu ya. Kalau saya sih penginnya, umpama diubah, kemarin saya sudah minta diubahnya pakai kuota waktu, bukan kuota pertanyaan dan jawaban," kata Ganjar di Tegal, Kamis (11/1/2024).

Baca juga: Jokowi: Tak Perlu Saling Menjatuhkan dalam Debat Pilpres, Tidak Mengedukasi

Ganjar menuturkan, format debat saat ini membatasi interaksi antarkandidat hanya pada 1-2 kesempatan untuk bertanya dan menjawab.

Politikus PDI-P ini berpandangan, idealnya, kandidat mendapatkan kesempatan berinteraksi dalam waktu tertentu tanpa dibatasi jumlah pertanyaan dan jawabannya.

"Menurut saya, kasih waktu saja, debat hari ini katakan 3 menit, maka 3 menit bisa bersahut-sahutan," ujar Ganjar.

Ia mencontohkan, dalam debat ketiga pada Minggu (7/1/2024), ia tak masalah ketika ada kandidat lain memotong pertanyaannya untuk meminta penjelasan terkait pertanyaan yang diajukan.

"Sehingga betul-betul pola komunikasinya akan menarik dan debat, bukan tanya jawab, kalau hari ini masih tanya jawab," kata Ganjar.

Namun, Ganjar tetap mengikuti keputusan KPU yang tidak akan mengubah format debat.

Baca juga: Saat JK Turun Gunung Kampanyekan Anies-Muhaimin, Langsung Sindir Prabowo hingga Jokowi

Sebelumnya, Presiden Jokowi mengaku tak melihat substansi visi-misi masing-masing calon presiden pada debat ketiga pilpres yang mengangkat keamanan, geopolitik, hubungan internasional, politik luar negeri, dan globalisasi.

"Yang kelihatan justru saling menyerang, yang sebetulnya enggak apa asal kebijakan, asal policy, asal visi, enggak apa," kata Jokowi, Senin (8/1/2024).

"Kalau sudah menyerang personal, pribadi yang tidak ada hubungan dengan konteks debat tadi malam mengenai hubungan internasional, mengenai geopolitik, mengenai pertahanan dan lain-lain, saya kira kurang memberikan pendidikan, kurang mengedukasi masyarakat yang menonton, saya kira akan banyak yang kecewa," ujar dia.

Jokowi bilang, format debat seharusnya bisa diatur lebih baik untuk memunculkan substansi dan gagasan masing-masing calon yang berdebat.

"Sehingga, debatnya memang perlu diformat lebih baik lagi, ada rambu-rambu, sehingga hidup, saling menyerang enggak apa-apa, tapi kebijakan, policy, visinya yang diserang, bukan untuk saling menjatuhkan dengan motif-motif personal. Saya kira enggak baik dan enggak mengedukasi," imbuh dia.

Baca juga: Jokowi Dinilai Makin Vulgar Dukung Prabowo-Gibran, Bisa Berdampak pada Keberpihakan Aparat

Akan tetapi, Ketua KPU Hasyim Asy'ari menegaskan bahwa KPU tidak akan mengubah format debat.

Hasyim juga menegaskan bahwa debat yang digelar sudah melalui berbagai pertimbangan. KPU RI juga selalu menggelar rapat koordinasi secara berkala dengan perwakilan tim masing-masing capres-cawapres.

"Karena kalau diubah, nanti jadi pertanyaan, kenapa diubah? Karena sudah tiga kali debat, kenapa polanya diubah? Jadi, kalau sudah jadi pola, sudah pakemnya, ya kita ikuti. Kalau ada perubahan, pasti akan menimbulkan pertanyaan berikutnya," kata Hasyim, Selasa (9/1/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com