JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan yang kurang harmonis antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) kembali terlihat menjelang peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-51 partai berlambang kepala banteng bermoncong putih itu.
PDI-P akan berulang tahun pada 10 Januari 2024 mendatang. Sebagai kader, sudah selayaknya Presiden Jokowi menghadiri peringatan itu.
Akan tetapi, Presiden Jokowi dilaporkan bakal absen dari peringatan HUT PDI-P dengan alasan bertolak ke sejumlah negara untuk melakukan kunjungan kenegaraan.
Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana mengatakan, Presiden Joko Widodo rencananya melakukan kunjungan ke sejumlah negara anggota ASEAN pada pekan depan.
Ari belum dapat memastikan akan berapa lama kunjungan tersebut dilakukan.
Hanya saja, menurut dia, jika Kepala Negara berkunjung ke luar negeri maka ada kemungkinan tidak akan menghadiri acara HUT PDI-P yang jatuh pada Rabu (10/1/2024) pekan depan.
"Ada rencana memang kunjungan ke luar negeri tetapi kepastiannya masih nanti saya update ke teman-teman. Ada rencana ke beberapa negara di (kawasan) ASEAN," ujar Ari di Gedung Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg), Jakarta, Jumat (5/1/2024) pekan lalu.
Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan ketidakhadiran Presiden Jokowi dalam HUT partai tidak bakal mengganggu jalannya kegiatan.
Baca juga: Djarot Sebut Jokowi Tak Akan Hadir di HUT PDI-P meski Dapat Undangan
"Kami sudah mendapat informasi juga bahwa Presiden Jokowi akan melaksanakan tugas negara ke luar negeri, di Filipina. Tapi watak kegiatan kali ini adalah turun ke bawah menyangkut dengan rakyat itu sendiri," ujar Hasto saat konferensi pers di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/1/2024) pekan lalu.
Secara terpisah, Presiden Jokowi menyatakan belum bisa memastikan apakah akan hadir dalam HUT PDI-P.
"Belum dapat undangan," ujar Jokowi saat memberikan keterangan di Gerbang Tol Limo Utama, Kota Depok, Senin (8/1/2024).
Sejak menduduki jabatan publik sebagai Wali Kota Solo selama 2 periode, Gubernur DKI Jakarta kurang dari 1 periode, dan Presiden 2 periode, PDI-P menjadi kendaraan politik Jokowi.
Baca juga: Ditanya Soal Kehadiran di HUT PDI-P, Jokowi: Belum Dapat Undangan
Hubungan Jokowi dan PDI-P sebelumnya terlihat sangat mesra karena kedua belah pihak mendapatkan keuntungan politik masing-masing. Akan tetapi, kondisinya saat ini seakan berbalik. Relasi mereka seolah berbenturan karena perbedaan pandangan politik sangat terlihat.
Menurut pengamat politik Jannus TH Siahaan, rivalitas Jokowi dan PDI-P sudah tak bisa disembunyikan lagi. Bahkan dia memperkirakan Jokowi kemungkinan besar bakal menghindari acara politik yang terkait PDI-P sampai menjelang Pemilu 2024 pada Februari mendatang.
Sedangkan PDI-P memberi tema "Kebenaran Akan Menang" dalam peringatan HUT ke-51.