Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cak Imin: Kalau Presiden Tak Netral, Bahaya bagi Pemilu

Kompas.com - 09/01/2024, 08:51 WIB
Irfan Kamil,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 1 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai, pemilihan umum akan berbahaya jika Presiden tidak netral.

Hal ini disampaikan Cak Imin menanggapi pertemuan Presiden dengan beberapa Menteri pendukung calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto.

“Kalau terjadi ketidaknetralan di situ, tanda-tanda bahaya bagi pemilu kita,” kata Cak Imin saat ditemui usai menghadiri acara sholawat kebangsaan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hamid Cintamulya, Kabupaten Lampung Selatan, Senin (8/1/2024) malam.

Baca juga: Jokowi Sebut Debat Capres Serang Personal, Anies: Kok Presiden Komentar Soal Debat Ya?

Meskipun demikian, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tidak mempermasalahkan pertemuan antara presiden dan menteri-menterinya.

Namun, yang jadi catatan adalah presiden harus bisa memastikan bahwa aparatur sipil negara (ASN) di bawah presiden termasuk kepala daerah bisa bersikap netral.

Termasuk, Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu serta Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

“Netralitas presiden bukan diukur dari pertemuan atau tidak, netralitas presiden itu diukur dari apakah aparat kepolisian netral, apakah KPU netral, apakah TNI netral, apakah ASN netral, apakah kepala daerah netral, di situlah diujinya kepemimpinan seorang presiden,“ tutur Cak Imin.

Baca juga: Jokowi Minta Debat Tak Banyak Serang Personal, Andi Widjajanto: Contohnya Serangan Prabowo ke Anies

Presiden Joko Widodo mengungkapkan isi pembicaraannya saat bertemu dengan tiga ketua umum partai politik yang dilakukan secara berturut-turut sejak Jumat (5/1/2024) hingga Minggu (7/1/2024).

Pertemuan dilakukan dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Ketua Umum PAN yang juga Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.

Menurut Presiden, pertemuan dengan ketiganya membahas soal pemerintahan dan soal pemilihan presiden (pilpres).

"Bahas pemerintahan ada, bahas pilpres juga ada," ujar Jokowi di Gerbang Tol Limo Utama, Depok, Jawa Barat, pada Senin (8/1/2024).

Baca juga: Jokowi Dinilai Makin Vulgar Dukung Prabowo-Gibran, Bisa Berdampak pada Keberpihakan Aparat

Selain itu, menurut Presiden Jokowi, pertemuannya dengan Prabowo, Airlangga, dan Zulhas juga dilakukan dalam rangka makan malam, makan siang, dan sarapan.

Sementara itu, saat ditanya lebih lanjut soal aktivitas makan bersama dengan netralitasnya dalam Pilpres 2024, Jokowi menyinggung soal waktu pertemuan yang dilakukan di hari libur ataupun malam hari.

"Ketemuannya kan malam hari, wong libur juga dan makan juga," tegasnya

Adapun agenda makan malam Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto dilakukan pada Jumat malam di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat.

Kemudian pada Sabtu (6/1/2024) lagi, Presiden Jokowi melakukan makan pagi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Bogor, Jawa Barat.

Kemudian pada Minggu siang kemarin, Kepala Negara dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan makan siang bersama di Media Restaurant, Bogor, Jawa Barat.

Prabowo Subianto merupakan capres yang saat ini maju bersama putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, pada Pilpres 2024.

Sementara itu, Airlangga dan Zulhas merupakan ketua umum parpol pendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com