Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hadiri Sholawat Kebangsaan di Lampung, Cak Imin Singgung Pentingnya Kepercayaan Rakyat

Kompas.com - 09/01/2024, 07:00 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menghadiri acara Sholawat Kebangsaan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Hamid Cintamulya, Kabupaten Lampung Selatan, Senin (8/1/2024) malam.

Pantauan Kompas.com di lokasi, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu tiba bersama Ketua Tim Pemenangan Daerah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di Lampung, Chusnia Chalim atau yang karib disapa Nunik.

Ditemui usai acara, Cak Imin mengaku senang dapat menghadiri acara sholawat kebangsaan dan bertemu para kiai serta santri di tengah safari politiknya di Lampung. Terlebih, Ponpes Al Hamid Cintamulya merupakan basis PKB.

Baca juga: Cak Imin Siap Dituntut jika Tak Realisasikan Janji Kampanye

"Saya senang sekali bisa hadir di Lampung Selatan, di pondok pesantren yang menjadi basis PKB, di Lampung Selatan ini, (saya) bertemu kiai, tokoh masyarakat, dan para santri," kata Cak Imin.

Sebagai cawapres untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, Cak Imin mengungkapkan, salah satu tujuan kedatangan dirinya ke Lampung adalah untuk mendapatkan kepercayaan.

Wakil Ketua DPR RI itu menilai, kepercayaan dari rakyat merupakan modal bagi dirinya dan calon presiden (capres) Anies Baswedan memimpin Indonesia jika terpilih dalam Pilpres mendatang.

"Yang paling penting dari perjalanan politik saya ini kan kepercayaan. Kepercayaan itu modal untuk melaksanakan kepemimpinan dengan lancar, baik kepercayaan rakyat di dalam negeri maupun di luar negeri,” kata Cak Imin.

Baca juga: Cak Imin: Untung Saya Enggak Jadi Menhan, Masa Cuma Dapat Nilai 11 dari 100

"Kepercayaan itu bisa menimbulkan kemajuan seperti kepercayaan investasi, kalau tumbuh kepastian hukum, demokrasi yang terjaga, tidak ada kolusi, itu Insya Allah investasi terbangun," ucapnya.

Cak Imin berpandangan, Indonesia saat ini sedang membangun kepercayaan untuk bisa menjadi negara maju.

Oleh sebab itu, sebagai kontestan Pilpres 2024, ia mempersiapkan kepercayaan itu dengan hadir di tengah- tengah masyarakat.

"Kita sedang berjuang membangun kepercayaan untuk tumbuhnya industri, investasi, sehingga, tumbuhnya ekonomi dengan baik, salah satu kegagalan kita mendapatkan investor adalah tidak dipercaya," ungkap Cak Imin.

Lebih jauh, eks Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) ini menilai, Pilpres bisa menjadi momentum kandidat turun ke masyarakat untuk bisa mendapatkan kepercayaan.

Baca juga: Ditemani Taufik Basari, Cak Imin Safari Politik di Lampung

Menurutnya, legitimasi pemerintah tidak akan baik jika tidak dipercaya. Oleh sebab itu, para kandidat harus turun ke rakyat untuk menjelaskan secara lebih dekat.

Sehingga, rakyat bisa memahami proses pemilihan umum (pemilu) berjalan baik tanpa ada kecurangan di dalamnya.

Di sisi lain, seluruh aparat pemerintah juga harus menjaga netralitasnya untuk bisa dipercaya oleh masyarakat.

"Kesempatan kita di pemilu ini adalah menjadikan pemilu yang bisa dipercaya. Kalau sekali saja pemilu ini cacat, jangan berharap ekonomi jalan, karena itu, netralitas itu harus dijaga dari presiden sampai ke bawah," kata Cak Imin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com