Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Netralitas Dipertanyakan karena Makan Bareng Prabowo, Jokowi: Ketemunya Kan Malam Hari

Kompas.com - 08/01/2024, 09:03 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menjawab pertanyaan soal netralitas dirinya dalam Pemilu Presiden 2024 yang dikaitkan dengan acara makan malam bersama calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, dan sejumlah ketua umum parpol koalisi pendukung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Presiden, acara makan dengan Prabowo maupun Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan dilakukan pada saat libur.

"Ketemunya kan malam hari, wong (saat) libur juga dan (agendanya) makan juga," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Gerbang Tol Limo Utama, Kita Depok, Jawa Barat, Senin (8/1/2024).

Baca juga: Jokowi Dinilai Makin Vulgar Dukung Prabowo-Gibran, Bisa Berdampak pada Keberpihakan Aparat

Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga mengungkapkan isi pembicaraannya saat bertemu dengan tiga tokoh tersebut.

Menurut Presiden, pertemuan dengan ketiganya membahas soal pemerintahan dan soal pemilihan presiden (pilpres). Sebab, baik Prabowo, Airlangga, maupun Zulhas saat ini merupakan anggota Kabinet Jokowi.

"Bahas pemerintahan ada, bahas pilpres juga ada," kata Jokowi.

Selain itu, menurut Presiden Jokowi, pertemuannya dengan Prabowo, Airlangga dan Zulhas juga dilakukan dalam rangka makan malam, makan siang dan sarapan.

Baca juga: Ganjar Sebut Jokowi Lebih Baik Tegaskan Berpihak pada Pilpres 2024

Adapun agenda makan malam Presiden Jokowi dengan Prabowo Subianto dilakukan pada Jumat (5/1/2024) malam di Restoran Seribu Rasa, Menteng, Jakarta Pusat.

Kemudian pada Sabtu (6/1/2024) lagi, Presiden Jokowi melakukan makan pagi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Bogor, Jawa Barat.

Lalu, pada Minggu (7/1/2024) siang, Kepala Negara dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan makan siang bersama di Media Restaurant, Bogor, Jawa Barat.

Adapun Prabowo Subianto merupakan capres yang saat ini maju bersama putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Sementara itu, Airlangga dan Zulhas merupakan ketua umum parpol pendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran. Baik Airlangga maupun Zulhas juga sama-sama masuk dalam Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran.

Baca juga: Jokowi Makan Malam dengan Prabowo, PDI-P Pertanyakan Netralitas Kepala Negara

Sebelumnya, Ketua Bidang Kehormatan PDI Perjuangan (PDI-P), Komarudin Watubun mempertanyakan netralitas Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2024

Ia menilai, makan malam antara Jokowi dan calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto pada Jumat malam seolah mengonfirmasi bahwa kepala negara memang tidak netral dalam kontestasi pilpres.

Komarudin pun menilai wajar bahwa pertemuan Jokowi dan Prabowo di sebuah restoran di Menteng itu membuat publik bertanya-tanya.

"Ya kalau banyak pihak mempertanyakan pertemuan Pak Jokowi dan Pak Prabowo malam ini wajar-wajar saja. Karena pertemuan malam ini seakan-akan mengonfirmasi pernyataan Menkominfo kemarin, bahwa Pak Jokowi mendukung Pak Prabowo," kata Komarudin dalam keterangan video kepada wartawan, Jumat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Dikabarkan Maju Pilkada Bekasi, Grace Natalie: Belum Ada Keputusan DPP

Kaesang Dikabarkan Maju Pilkada Bekasi, Grace Natalie: Belum Ada Keputusan DPP

Nasional
Kejagung: Sandra Dewi Diperiksa Terkait Aset yang Dimilikinya

Kejagung: Sandra Dewi Diperiksa Terkait Aset yang Dimilikinya

Nasional
Panja Revisi UU Penyiaran Sebut Tak Ada Tendensi Membungkam Pers, RUU Belum Final

Panja Revisi UU Penyiaran Sebut Tak Ada Tendensi Membungkam Pers, RUU Belum Final

Nasional
Purnawirawan TNI AL Ketahuan Pakai Pelat Dinas Palsu di Bandara Soekarno-Hatta

Purnawirawan TNI AL Ketahuan Pakai Pelat Dinas Palsu di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
4 Terdakwa Kasus Pembangunan Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Tuntutan

4 Terdakwa Kasus Pembangunan Gereja Kingmi Mile Jalani Sidang Tuntutan

Nasional
KPK Ajukan Kasasi dalam Kasus Advokat Stefanus Roy Rening

KPK Ajukan Kasasi dalam Kasus Advokat Stefanus Roy Rening

Nasional
Ubah Pernyataan, Ketua KPU Kini Sebut Caleg Terpilih Harus Mundur jika Maju Pilkada

Ubah Pernyataan, Ketua KPU Kini Sebut Caleg Terpilih Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Revisi UU MK Dinilai Cenderung Jadi Alat Sandera Kepentingan, Misalnya Menambah Kementerian

Nasional
Didampingi Gibran, Prabowo Bertolak ke Qatar Usai Temui Presiden MBZ di UEA

Didampingi Gibran, Prabowo Bertolak ke Qatar Usai Temui Presiden MBZ di UEA

Nasional
Grace Natalie Bertemu Jokowi, Diberi Tugas Baru di Pemerintahan

Grace Natalie Bertemu Jokowi, Diberi Tugas Baru di Pemerintahan

Nasional
Anggap Hukuman Terlalu Ringan, KPK Banding Putusan Sekretaris MA Hasbi Hasan

Anggap Hukuman Terlalu Ringan, KPK Banding Putusan Sekretaris MA Hasbi Hasan

Nasional
Masuk Prolegnas Prioritas Tak Bisa Jadi Dalih DPR Diam-diam Revisi UU MK

Masuk Prolegnas Prioritas Tak Bisa Jadi Dalih DPR Diam-diam Revisi UU MK

Nasional
Diam-diam Revisi UU MK, DPR Dianggap Kangkangi Aturan

Diam-diam Revisi UU MK, DPR Dianggap Kangkangi Aturan

Nasional
Ketua BPK Bungkam Ditanya soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 Miliar ke Kementan

Ketua BPK Bungkam Ditanya soal Dugaan Auditor Minta Rp 12 Miliar ke Kementan

Nasional
7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

7 Anggota LPSK 2024-2029 Ucapkan Sumpah di Hadapan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com