Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Program Capres-Cawapres: Makan Siang Gratis ala Prabowo Vs Internet Gratis Janji Ganjar

Kompas.com - 03/01/2024, 05:45 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Semakin dekat menuju hari pencoblosan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) kian gencar adu program dan gagasan.

Tak jarang, program dan gagasan yang diusung salah satu pasangan capres-cawapres dikritisi oleh capres-cawapres lainnya.

Belakangan, program makan siang gratis yang dijanjikan oleh capres-cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, disentil oleh capres-cawapres nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Kubu Ganjar-Mahfud mempertanyakan tujuan dari program yang disebut bakal menelan anggaran fantastis tersebut. Sementara, menurut Prabowo-Gibran, makan siang gratis penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Rp 450 triliun

Janji makan siang dan susu gratis telah digembar-gemborkan sebagai program unggulan Prabowo-Gibran sejak lama. Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo, menyebut bahwa program ini merupakan obsesi Prabowo sejak lama.

"Ini semata-mata idenya Prabowo sejak tahun 2006. Saya bersaksi, Prabowo ini terobsesi, setiap kali saya ketemu dia, hampir setiap kali dia bicara gizi, gizi, gizi, susu, ikan, kacang ijo, makanan gratis. Prabowo terobsesi," kata Hashim di Jakarta, Rabu (20/12/2023).

Baca juga: Sentil Program Makan Siang Prabowo-Gibran, Mahfud Prospeknya Apa?

Jika Prabowo-Gibran terpilih sebagai presiden dan wakil presiden selanjutnya, kata Hashim, program makan siang gratis akan langsung dimulai. Katanya, program ini bakal menyasar sedikitnya 82,9 juta anak Indonesia, termasuk usia belum sekolah.

"Tiap hari nih kita akan berikan makanan gratis untuk 82,9 juta jiwa minimal, minimal,” ucap dia.

Untuk merealisasikan program tersebut, Hashim menyebut, dibutuhkan dana sekitar Rp 450 triliun per tahun. Jumlah itu jauh lebih tinggi daripada anggaran pertahanan di Indonesia.

"Pak Prabowo menganggap ini sangat penting sekali, begitu penting, dana ini 3 kali anggaran pertahanan dan TNI setiap tahun, 3 kali lebih anggaran TNI dan Pertahanan, (hanya) Rp 137 triliun. Dan program untuk makanan gratis Rp 450 triliun," ujar Hashim.

Hashim mengeklaim, pendanaan program makan siang gratis tidak akan mengurangi anggaran program bantuan sosial (bansos). Meski tak merinci detailnya, ia menyebut bahwa program ini akan didanai menggunakan anggaran baru.

"Saya bisa katakan karena saya ikut tim pakar, dana ada dan bakal ada, dan ini bukan dari anggaran bansos, aliran bansos. Yang 500 triliun tahun depan itu tetap bansos, kita tidak akan ambil uang bansos untuk ini," katanya.

Dikritik

Baru-baru ini, cawapres nomor urut 3, Mahfud MD, mempertanyakan prospek dari program makan siang gratis yang dijanjikan Prabowo-Gibran. Ia menilai, program yang menelan anggaran fantastis tersebut tak jelas tujuannya.

"Begini, kalau makan siang gratis itu baguslah, tetapi prospeknya apa?," kata Mahfud saat ditemui di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (30/12/2023).

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran: Program Makan Siang Gratis Kurangi Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi

Mahfud lantas menyebut, dirinya dan Ganjar memiliki program gastronomi untuk memastikan rakyat mengonsumsi makanan sehat. Ketimbang makan siang gratis, program ini diyakini bakal lebih memberdayakan masyarakat.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com