SITUBONDO, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan mengaku hanya bermodal dengkul untuk berkampanye untuk pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Dia mengatakan tak sanggup membuat banyak baliho sehingga harus berkampanye keliling secara langsung.
Anies juga mengatakan, salah satu ciri tak punya uang adalah tak memiliki baliho dimana-mana, tapi tetap keliling menyerap aspirasi.
"Modal kita itu dengkul plus. Dengkul plus itu artinya modalnya jalan saja keliling kemana-mana. Kalau yang punya uang banyak itu enggak pergi-pergi. Yang pergi-pergi itu balihonya. Balihonya di mana-mana, orangnya enggak dimana-mana," ujarnya saat hadiri Haul Ahmad Sufyan Miftahul di Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Situbondo, Jawa Timur, Kamis (28/12/2023).
"Tapi kalau yang balihonya enggak di mana-mana dan orangnya ke mana-mana, pasti ini orangnya kurang. Jadi kita masuknya rombongan yang kedua, yang banyak pergi tapi balihonya kurang." sambung dia.
Baca juga: Muncul Video Anies Ditabok Saat Kampanye, Timnas Amin Akan Tingkatkan Pengamanan
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengatakan, kalaupun ada baliho Amin yang dipasang, sering kali merupakan bentuk swadaya masyarakat sekitar.
Cetakannya sering kali hanya lukisan tangan dan banyak yang tidak mirip dengan wajah asli capres-cawapres nomor urut 1.
"Dan kalaupun banyak baliho di pasang, balihonya itu unik. Fotonya mirip Anies-Muhaimin. Kenapa? Karena dibuat swakarsa, swadaya, swadana," tuturnya.
Selain itu, Anies menyebut sering kali baliho atau spanduk swadaya masyarakat itu tidak didasari warna partai pendukung.
Misalnya, spanduk dukungan dicat dengan latar merah atau biru yang merupakan latar warna partai pendukung capres lain.
"Kan pendukungnya itu PKB hijau, Nasdem rodo biru, PKS rodo oranye, nah itu warnanya bisa merah bisa biru yang seberang. Pokoknya pasang spanduk. Tapi itulah perjuangan yang barangkali insya Allah gerakan orang-orang ikhlas ini nanti punya efek tular yang lebih besar," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.