Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawaslu Ragu 4 TPS di Hong Kong Mampu Layani 2.390 Pemilih Sesuai Hitungan KPU

Kompas.com - 28/12/2023, 16:11 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI memberi catatan kritis soal penyediaan 4 TPS Luar Negeri untuk melayani 2.390 pemilih diaspora di Hong Kong.

Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja meragukan aspek pengamanan dan kondusivitas TPS yang bakal ditempatkan di Kantor Konsulat Jenderal RI yang notabene gedung lama.

"Apakah bisa menampung 2.000 orang dan juga dengan itu seperti keamanan dan lain-lain," ujar Bagja dalam rapat pleno terbuka KPU RI soal perubahan metode pemungutan suara Pemilu 2024 di luar negeri, Kamis (28/12/2023).

Ia mengingatkan, satu TPS semestinya hanya menampung maksimum 300 orang. Sementara, dengan 2.390 pemilih, maka TPS Luar Negeri di Hong Kong bakal melayani rata-rata hampir 600 pemilih.

Baca juga: Bawaslu Terima Laporan Logistik Pemilu Dikirim Tanpa Pengawalan

"Apakah bisa dibenarkan atau bagaimana? Atau (perlu) ada penambahan TPS satu lagi kemungkinan," ujar Bagja.

Ia menyinggung pengalaman pemungutan suara pada pemilu-pemilu sebelumnya di luar negeri, ketika ada beberapa TPS yang antrean pemilihnya mengular panjang.

Awalnya, KPU mengalokasikan 31 TPS Luar Negeri di Hong Kong dan Makau untuk melayani 76.174 pemilih.

Namun, imbas kebijakan Beijing melarang kegiatan politik negara lain di ruang publik, KPU hanya dapat mengalokasikan 4 TPS Luar Negeri untuk melayani 2.390 pemilih di Hong Kong.

Pemilih yang tak kebagian mencoblos di TPS akan dialihkan via pos--surat suara akan dikirim Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Hong Kong dan Makau ke alamat masing-masing.

Baca juga: Polemik Surat Suara Prematur di Taiwan, KPU Tak Sepakat Saran Bawaslu

Awalnya, KPU hanya mengalokasikan 9 kantor pos untuk melayani 88.517 pemilih di Hong Kong dan Makau. Setelah diubah, KPU akan mengalokasikan 36 pos untuk melayani 162.301 pemilih di sana.

Bagja juga memberi catatan kritis soal membeludaknya pemilih via pos.

"Perlu diperhatikan juga alamat-alamat yang bersangkutan. Misalnya, kita temukan dulu di Kuala Lumpur, dari laporan Panwaslu ada satu alamat ada 500 orang, artinya 500 surat suara ada di situ sehingga luber surat suaranya di kotak pos," jelas dia.

"Itu lah yang dikhawatirkan digunakan orang-orang yang tidak berhak," ujar Bagja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com