Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fahri Hamzah Ajak Aklamasi Pilih Prabowo, Ahmad Ali: Kalau Mau Menjilat, Jangan Berlebihan

Kompas.com - 26/12/2023, 16:04 WIB
Irfan Kamil,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pelatih Tim Pemenangan Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas Amin), Ahmad Ali mengingatkan, Fahri Hamzah untuk tidak berlebihan “menjilat” pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Hal ini disampaikan Ahmad Ali menanggapi pernyataan Fahri Hamzah yang mengajak rakyat Indonesia secara aklamasi memilih pasangan Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024 mendatang.

“Kalau mau menjilat jangan terlalu berlebihan lah, kalau ingin jadi menteri jangan terlalu buru-buru, ada proses demokrasi yang akan kita lewati,” kata Ahmad Ali saat ditemui Yayasan Darul Mustafa, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Selasa (26/12/2023).

Baca juga: Soal Pengungsi Rohingya, Prabowo: Tidak Fair Kalau Kita Harus Terima Semua Pengungsi

Ahmad Ali mengeklaim mengenal Fahri Hamzah cukup dekat. Menurutnya, eks Wakil Ketua DPR RI itu sangat rasional dalam berdemokrasi.

Namun, pernyataan Fahri Hamzah soal ajakan memilih Prabowo secara aklamasi dianggap telah menghilangkan sisi rasionalitas yang selama ini ada.

“Makanya saya bilang, kalau mau menjilat, mau menyenangkan pimpinan, ya jangan juga terlalu berlebihan,” kata Wakil Ketua Umum Partai Nasdem itu.

“Fahri itu saya kenal orang yang sangat rasional dalam merawat demokrasi selama ini, tapi saya melihat akhir-akhir ini kehilangan rasionalitas dia,” imbuhnya.

Baca juga: Momen SBY, Prabowo, AHY, dan Eks Panglima GAM Foto Bareng di Masjid Baiturrahman Aceh

Dilansir dari Tribunnews, Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia itu mengajak rakyat Indonesia untuk membulatkan tekad, serta memantapkan hati mendukung pasangan Prabowo-Gibran.

Menurut Fahri Hamzah, 2024 merupakan waktu bagi Prabowo-Gibran untuk menjadi pemimpin masa depan Indonesia. Oleh karena itu, seluruh rakyat Indonesia secara aklamasi memilih Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Sekali putaran saja, 50 hari lagi. Tuntaskan transisi ini untuk memasuki Indonesia Emas 2045. Ini saatnya negeri kita. Ayo sahabat, ajak semua kerabat menjemput martabat!" kata Fahri Hamzah dalam keterangan persnya, Senin (25/12/2023).

Pria yang pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI Periode 2014-2019 itu, menyampaikan alasan kenapa Prabowo-Gibran yang harus dipilih.

Baca juga: TKN Prabowo-Gibran: Tak Sepatutnya IKN Ditarik ke Ranah Politik Jangka Pendek

Fahri menilai bahwa Prabowo-Gibran sangat pantas menjadi presiden dan wakil presiden di 2024. Sebab, hanya paslon nomor urut 02 yang diklaim mempunyai konsep jelas tentang arah masa depan bangsa Indonesia.

"Prabowo-Gibran, bukan hanya akan melanjutkan pembangunan yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya, tetapi juga akan melengkapi dan menyempurnakan program-program pembangunan yang sudah ada, salah satunya melanjutkan mega proyek Ibu Kota Negara (IKN)," tutur Fahri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com