BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Pemkot Surabaya

Menjelang 3 Tahun Pimpin Surabaya, Wali Kota Eri Cahyadi Raih 106 Penghargaan

Kompas.com - 22/12/2023, 16:15 WIB
Aningtias Jatmika,
Agung Dwi E

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi meraih 106 penghargaan jelang tiga tahun kepemimpinannya di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Penghargaan itu terdiri atas 26 penghargaan personal, 76 penghargaan nasional, dan 4 penghargaan internasional.

Berbagai terobosan dalam bidang pelayanan publik telah dilakukan Eri sejak dilantik pada 26 Februari 2021. Salah satunya adalah pemanfaatan Balai RW di Surabaya sebagai ujung tombak pelayanan warga.

“Semua pelayanan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dilakukan bukan demi mendapat penghargaan, melainkan agar (kami) memberikan (pelayanan) terbaik untuk warga Kota Surabaya,” kata Eri dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (22/12/2023).

Menurut Eri, salah satu penghargaan fenomenal yang didapat adalah ASEAN Environmentally Sustainable City (ESC) untuk kategori Udara Terbersih Kota Besar. Sebab, Pemkot Surabaya baru pertama kali mendapatkan penghargaan tersebut.

Baca juga: Punya 1.993 Layanan di Satu Tempat, MPP Kota Surabaya Dinobatkan Paling Prima Se-Indonesia

Adapun penghargaan internasional itu diterima langsung oleh Wali Kota Eri pada acara bertajuk “The 5 ASEAN ESC Award and the 4 Certificate of Recognition” yang digelar di Jakarta.

Eri menceritakan, terdapat beberapa kategori yang dinilai dalam penghargaan itu, yaitu clean air, clean land, dan clean water. Kota Surabaya sendiri mendapatkan penghargaan dengan kategori clean air di seluruh Asia Tenggara.

“Jadi, Kota Surabaya dinilai mampu mengatasi emisi dan polusi. Itulah yang kami lakukan di Surabaya sehingga bisa mendapatkan penghargaan yang baru pertama kali diraih oleh kota ini,” tutur Eri.

Penghargaan internasional lain yang juga diraih pada masa kepemimpinan Eri adalah Sertifikat Komitmen Kota Layak Anak (KLA) Dunia dari Unicef.

Sertifikat itu menjadi penguat bagi Surabaya untuk menjadi anggota Child Friendly Cities Initiatives (CFCI), yakni forum dunia yang berfokus pada pengembangan kota layak anak. Adapun Surabaya menjadi satu-satunya kota di Indonesia yang dinilai layak menjadi KLA Dunia.

Baca juga: Catatkan Sejarah, Kota Surabaya untuk Pertama Kali Gelar Pembukaan Piala Dunia U-17

Menurut Eri, dukungan dari Unicef bukan tanpa alasan. Surabaya telah lebih dulu meraih penghargaan KLA Kategori Utama yang merupakan kategori tertinggi dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA).

“Atas keberhasilan itu, Surabaya dinilai layak serta sejajar dengan kota-kota besar dunia dalam memberikan kenyamanan, keamanan, dan pemenuhan hak kepada anak,” kata dia.

Sementara, penghargaan nasional membanggakan yang diraih Pemkot Surabaya adalah Manggala Karya Kencana (MKK) dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Penghargaan itu tak hanya diberikan kepada Wali Kota Eri, tetapi juga kepada Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesehatan Kerluarga (TP-PKK) Surabaya Rini Indriyani Eri Cahyadi.

Eri menjelaskan, Surabaya dinilai sukses menjaga serta meningkatkan ketahanan keluarga, mulai dari menurunkan angka kasus stunting dan kemiskinan hingga pendampingan kepada keluarga.

Baca juga: Perluas Akses Layanan Kesehatan, Pemkot Surabaya Bangun RSUD Baru

Eri bercerita, keberhasilan itu diperoleh berkat usaha yang dilakukan jajaran Pemkot Surabaya dan TP-PKK Surabaya untuk mengubah cara berpikir warga Surabaya.

“Surabaya bisa menurunkan angka stunting dan kemiskinan karena warganya yang guyub dan saling membantu," tegas Eri.

Dengan kolaborasi seluruh pihak serta keberadaan Kampung Madani dan Kampung Pancasila, Eri optimistis bahwa persoalan stunting, gizi buruk, kemiskinan, serta kematian ibu dan anak dapat diatasi.

“Semua penghargaan tersebut (dipersembahkan) untuk seluruh warga Kota Surabaya, termasuk media yang telah mengomunikasikan berbagai program kami. Kalau kita bersama-sama membangun kota ini, saya yakin, Surabaya akan menjadi kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” imbuh Eri.


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Demokrat Tak Khawatir Jatah Kursi Menteri, Sebut Prabowo Kerap Diskusi dengan SBY

Nasional
PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com