Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Singgung Prabowo Pernah Sebut Indonesia Bubar 2030, Mahfud: Ternyata Novel, Bukan Ilmiah

Kompas.com - 13/12/2023, 11:18 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Kebudayaan Mahfud MD menyinggung pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang pernah menyebut soal "Indonesia Bubar" pada 2030.

Pernyataan Prabowo tersebut disampaikan pada 2018 lalu, menjelang Pemilihan Presiden 2019. Saat itu, Prabowo berstatus sebagai calon presiden menghadapi petahana, Joko Widodo.

"Kampanye presiden tahun 2019 calon presiden waktu itu melawan Pak Jokowi, Pak Prabowo, berpidato kalau Indonesia seperti ini, tahun 2030 Indonesia ini bubar," ujar Mahfud dalam Seminar Kebangsaan yang membahas tantangan demokrasi di Universitas Faletehan, Serang, Banten, Rabu (13/12/2023).

"Itu pak Prabowo mengatakan pada waktu itu tahun 2018. Beliau berpidato berapi-api, pokoknya Indonesia harus berubah, harus ada perubahan," tegasnya.

Baca juga: Prabowo: Tapol-tapol yang Katanya Saya Culik, Sekarang Membela Saya

Pidato Prabowo itu, lantas mendapat tanggapan yang luar biasa dari publik.

Di sisi lain, pada saat itu pemerintah sudah memperhitungkan bahwa Indonesia akan mencapai Indonesia Emas pada 2045.

Sehingga, ada pula pihak yang mempertanyakan apakah bisa Indonesia berubah kondisinya pada 2030.

Meski demikian, Mahfud menyebut Prabowo merupakan orang pintar yang juga memahami literasi.

Saat pernyataannya soal Indonesia bubar diserang banyak pihak, kata Mahfud, Prabowo kemudian mengutip sebuah buku.

"Ini ada bukunya kata Pak Prabowo judulnya Ghost Fleet. Dalam satu paragraf kecil si penulis buku menulis nanti pada tahun 2030 dunia akan masuk ke era digitalisasi yang disebut artificial intelijen, pada tahun 2030 negara-negara sudah berubah dan Indonesia sudah tidak ada, maka keadaan perang antar negara akan terjadi," papar Mahfud.

"Ternyata itu (soal Indonesia bubar) adalah novel perang, bukan buku ilmiah, itu ditulis oleh seorang wartawan ahli intelijen menulis buku seperti itu, ramalan di tahun 2030, sehingga apa yang dikatakan adalah cuma novel khayalan," lanjutnya.

Baca juga: Serangan Ganjar ke Prabowo, Singgung Pengadilan HAM dan Aktivis Hilang

Kini, Prabowo yang sudah masuk pemerintahan kembali mencalonkan diri di Pilpres 2024, dengan menggandeng putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka. 

Di sisi lain, Mahfud juga maju di Pilpres 2024 sebagai cawapres, bersama Ganjar Pranowo sebagai capresnya. 

Mahfud pun mengatakan, dirinya punya pandangan tersendiri soal ramalan Indonesia bubar pada 2030.

Menurut Mahfud, bisa saja Indonesia bubar sebelum 2030 jika hukum dan keadilan tidak ditegakkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com