Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Sesalkan PBB yang Gagal Wujudkan Resolusi Damai di Gaza

Kompas.com - 13/12/2023, 09:53 WIB
Regi Pratasyah Vasudewa,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) menyesalkan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) gagal mewujudkan resolusi gencatan senjata di Gaza, Palestina.

"Kita menyesalkan bahwa resolusi itu gagal diadopsi karena ini adalah menunjukkan sekali lagi DK kehilangan momentum," kata Juru Bicara (Jubir) Kemlu RI Lalu M Iqbal saat jumpa pers di Gedung Kemlu, Jakarta Pusat, Selasa (12/12/2023).

"Sekali lagi DK gagal menunjukkan relevansinya dalam menjaga perdamaian dunia dan keamanan internasional," imbuh dia.

Baca juga: Utusan DK PBB Tak Habis Pikir Mengapa Ada Negara yang Menentang Gencatan Senjata Gaza

Ia menegaskan, Indonesia tidak akan berhenti memperjuangkan gencatan senjata di Gaza. Hal ini penting agar bantuan kemanusiaan dapat disalurkan kepada warga Gaza yang membutuhkan saat ini.

"Indonesia tidak akan berhenti memperjuangkan agar segera ceasefire atau gencatan senjata segera dicapai dan bantuan kemanusiaan dapat segera disalurkan ke Gaza," ucap Iqbal.

Ia menambahkan, situasi di Gaza pada saat ini sudah sangat mengkhawatirkan. Gencatan senjata sangat dibutuhkan untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat disalurkan dengan lancar ke Gaza.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (8/12/2023) memveto rancangan resolusi DK PBB untuk melakukan gebcatan senjata kemanusiaan dalam perang Israel-Hamas.

Baca juga: AS Veto Rancangan Resolusi DK PBB untuk Gencatan Senjata Israel-Hamas

Sebanyak 13 anggota DK PBB mendukung rancangan resolusi yang diajukan Uni Emirat Arab (UEA) itu, sedangkan Inggris abstain.

Pemungutan suara dilakukan setelah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (6/12/2023) secara resmi memperingatkan dewan yang beranggotakan 15 negara tersebut mengenai ancaman global dari perang terbaru Hamas versus Israel yang sudah berlangsung dua bulan.

AS dan Israel menentang gencatan senjata karena mereka yakin hanya akan menguntungkan Hamas.

Wakil Duta Besar AS untuk PBB Robert Wood di hadapan DK PBB mengatakan, rancangan resolusi ini terburu-buru dan tidak seimbang.

"Tidak sesuai dengan kenyataan, yang tidak akan membawa kemajuan dalam hal yang konkret," imbuhnya.

Baca juga: 2 Bulan Perang Israel-Hamas, 16.248 Warga Palestina Tewas, DK PBB Tak Juga Ambil Tindakan

“Kami tidak mendukung seruan resolusi untuk gencatan senjata tidak berkelanjutan yang hanya akan menanam benih bagi perang berikutnya,” ujar Wood.

AS kemudian menawarkan amendemen substansial terhadap rancangan tersebut, termasuk kecaman atas serangan Hamas pada 7 Oktober yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang dan menyebabkan 240 orang disandera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com