JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Meutya Hafid mengatakan, ada pihak yang cara berpolitiknya memang hobi menyerang kubu pasangan calon (paslon) lain.
Meutya merespons adanya poster doa bersama yang tersebar melalui pesan berantai di media sosial bertajuk "Gema doa dan dzikir untuk kemenangan capres-cawapres 2024 Prabowo-Gibran” di lapangan milik TNI AD.
TNI AD telah membantah adanya rencana acara tersebut. Sebab, TNI tidak boleh memberikan fasilitas untuk kampanye.
"Itu kan sudah dibantah. Tidak benar ada acara tersebut," ujar Meutya saat dimintai konfirmasi, Kamis (7/12/2023).
"Mungkin ada yang memang cara berpolitiknya hobi menyerang, tapi kami tidak," kata dia.
Baca juga: TKN Prabowo-Gibran Usul Saling Sanggah Dihapus, Pakar: Debat Bukan Cuma Pemaparan Program
Meutya mengatakan, TKN Prabowo-Gibran tidak masalah pihaknya kerap mendapat serangan-serangan seperti itu.
Menurut dia, mereka sudah terbiasa dalam menghadapi serangan.
Meutya lantas menyebut TNI harus diapresiasi terkait komitmen netralitas mereka pada Pemilu 2024.
"TNI itu harusnya diapresiasi, sudah bolak balik ada pernyataan publik untuk netralitas," ucap Meutya.
Sebelumnya, TNI Angkatan Darat (AD) membantah ada acara doa bersama untuk kemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di lapangan Resimen Induk Kodam (Rindam) Jaya, Jakarta Timur.
Poster doa bersama itu telah tersebar melalui pesan berantai di media sosial bertajuk “gema doa dan dzikir untuk kemenangan capres-cawapres 2024 Prabowo-Gibran”.
Baca juga: Beredar Poster Acara Doa untuk Kemenangan Prabowo-Gibran di Rindam Jaya, Panglima Angkat Bicara
Dalam poster itu disebutkan bahwa acara yang akan dihadiri habib, ulama, dan tokoh masyarakat se-Jabodetabek, Banten, Bandung, dan Cirebon itu digelar di lapangan Rindam Jaya pada Rabu (13/12/2023).
Namun, Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi mengatakan, tidak ada acara tersebut.
“Bahwa tidak pernah Rindam Jaya membuat rencana atau akan ada kegiatan yang menggunakan lapangan Rindam Jaya Condet seperti di dalam flyer yang beredar,” kata Kristomei saat dikonfirmasi, Rabu (6/12/2023).
Kristomei mengatakan, TNI AD berkomitmen memegang teguh netralitas dalam Pemilu 2024.
Hal itu termaktub dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI Pasal 39 dan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
“Salah satunya tidak memberikan fasilitas tempat atau sarana dan prasarana milik TNI AD kepada paslon dan parpol untuk digunakan sebagai sarana kampanye,” ujar Kadispenad.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.