Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disentil Gibran soal Komputer SMK, Ganjar: Kelihatan Beliau Siap Debat

Kompas.com - 06/12/2023, 12:26 WIB
Vitorio Mantalean,
Icha Rastika

Tim Redaksi

KUTAI KARTANEGARA, KOMRIPAS.com - Calon presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo menanggapi sentilan calon wakil presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka soal fasilitas SMK di Surakarta yang dianggap belum modern.

Sentilan itu disampaikan Gibran dalam sebuah dialog di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, Tangerang, Minggu lalu, karena pertanyaan seorang santriwati.

Ganjar berterima kasih atas kritik Gibran dan menilainya sebagai indikasi bahwa Gibran siap debat Pilpres 2024.

"Saya senang Beliau memberi catatan, jadi ini sangat bagus sekali buat saya. Kelihatan sekali kalau Beliau pun siap debat begitu ya," kata eks Gubernur Jawa Tengah itu selepas berkunjung ke Pasar Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (6/12/2023).

"Jadi agak fitnah yang mengatakan beliau tidak siap debat. Beliau siap punya catatan," kata dia.

Baca juga: Ganjar Puji Gibran Kreatif Tangani Peremajaan Fasilitas SMK di Solo

Sebelumnya, isu Gibran tak siap menghadapi debat Pilpres 2024 ini mengemuka setelah KPU RI berencana membuat format baru debat cawapres, yakni didampingi capres.

Di sisi lain, Ganjar juga memuji sumbangsih Gibran dalam konsorsium yang dibuat bersama untuk meremajakan sejumlah fasilitas SMK di Surakarta.

"Kebetulan ketika konsorsium itu dibuat saya ikut bareng beliau. Saya dan Mas Gibran bareng untuk menyusun itu dan Beliau orang sangat kreatif. Hebat," ujar Ganjar.

" Jadi (Gibran merupakan) anak muda penuh dengan kreativitas gitu ya dan untuk bisa membantu siapa pun tanpa harus melihat soal kewenangan. Hebat," ucap dia.

Dalam dialog di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah tersebut, Gibran ditanya seorang santriwati yang mengeluhkan teknologi yang tersedia di pondok pesantren tak sesuai dengan perkembangan zaman.

Baca juga: Debat Cawapres Didampingi Capres, Ganjar: Fitnah yang Mengatakan Gibran Tak Siap

Gibran kemudian memaparkan riwayat kerjanya terkait hal ini di Surakarta yang dipimpinnya, dengan menyentil kewenangan Ganjar selaku gubernur saat itu.

"Sebenarnya SMK tuh bukan ranahnya wali kota sih, tetapi ranahnya gubernur. Tapi karena ya keadaannya kurang baik, kami memberanikan diri. Mohon maaf, komputernya masih jadul, atau alat-alatnya itu masih sangat tidak terupdate. Ini kita update semuanya," ungkap putra sulung Presiden Joko Widodo itu.

Ia kemudian mengungkit pembentukan konsorsium dengan menggandeng beberapa perusahaan besar guna mengawal perbaikan SMK agar sejalan dengan perkembangan dunia industri.


Beberapa fasilitas di SMK pun diganti dengan piranti terbaru. Ia juga mengeklaim, kurikulum SMK disesuaikan dengan memperhatikan masukan pelaku industri.

"Jadi anak-anak apa yang dipelajari di sekolah itu benar-benar bisa terpakai di dunia kerja, entah itu komputer, mesin CNC, kemarin kami banyak yang kami perbarui. Gurunya juga kami upgrade," ucap dia. 

Ganjar mengaku tak masalah dengan sentilan Gibran. "(Fasilitas) jadul saja bisa menghasilkan tenaga kerja siap pakai ya. Apalagi modern," kata Ganjar. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis Disebut Diperlukan, Proyek Mercusuar Perlu Pengawasan

Nasional
Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Kapolri Beri Penghargaan ke 11 Personel di Pegunungan Bintang, Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com