JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo merespons soal keberadaan pengungsi Rohingya yang saat ini berada di Aceh.
Sebagaimana diketahui, keberadaan pengungsi asal Myanmar tersebut ditolak masyarakat setempat.
"Ya saya telah memerintahkan kepada Menko Polhukam untuk menangani bersama-sama dengan daerah," ujar Jokowi di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (4/12/2023).
"Bersama-sama dengan UNHCR (badan PBB untuk perlindungan pengungsi," lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, sejumlah pemuda yang mengatasnamakan diri Mahasiswa Pemuda Peduli Aceh (MPPA) menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Kota Banda Aceh, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Penempatan Rohingya di Aceh Menunggu Keputusan Pemerintah Pusat
Saat unjuk rasa, mereka menyatakan menolak kehadiran imingran Rohingya yang masuk ke Aceh.
Koordinator Lapangan demonstrasi, Azizi Lubis mengatakan saat ini, lebih banyak masyarakat lokal yang lebih membutuhkan bantuan pemerintah dibandingkan imigran Rohingya yang terus-terusan datang.
Ia mengungkapkan, selama ini Aceh lebih banyak memberi bantuan terhadap pengungsi Rohingya.
Namun, hal tersebut banyak disalahgunakan hingga terkesan para pengungsi sengaja berlabuh di Aceh.
Baca juga: Alasan Kenapa Pengungsi Rohingya Datang ke Indonesia
Ia menyayangkan sikap pemerintah yang tidak tegas sehingga mereka yang terlibat memanfaatkan kebaikan rakyat Indonesia dan Aceh.
Sementara itu, pemerintah pusat belum memutuskan lokasi penampungan ribuan Rohingya yang terdampar di Provinsi Aceh.
Tiga hari lalu, tim Kementerian Politik Hukum dan Keamananan (Kemenko Polhukam) telah meninjau dua lokasi di Aceh Utara dan Kota Lhokseumawe.
Dua lokasi itu yakni eks penampungan Rohingya di Kandang, Kota Lhokseumawe, dan Blang Ado, Kabupaten Aceh Utara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.