Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Amin Disebut Sangat Berduka atas Meninggalnya Doni Monardo

Kompas.com - 03/12/2023, 21:42 WIB
Ardito Ramadhan,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin sangat berduka dan kehilangan atas wafatnya mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo.

"Ya jadi Wapres sangat berduka dan kehilangan dengan tokoh yang selama ini relatif dekat lah dengan Wakil Presiden," kata Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi kepada wartawan, Minggu (3/12/2023).

Masduki mengungkapkan, Doni Monardo sempat mendampingi kunjungan kerja Ma'ruf Amin ke Papua beberapa waktu lalu.

Ketika itu, Ma'ruf pun mendukung sejumlah program yang diinisiasi oleh Doni Monardo.

Baca juga: Jenazah Doni Monardo Akan Dimakamkan di TMP Kalibata Besok

Pada masa pandemi Covid-19, Ma'ruf juga sempat bertandang ke kantor BNPB untuk mendengarkan penjelasan terkait penanganan pandemi dari Doni yang ketika itu merupakan kepala Satuan Tugas Penanganan Covid-19.

Masudki mengatakan, Ma'ruf Amin memandang Doni sebagai sosok berintegritas dan dibutuhkan oleh negara.

"Di luar dugaan ya bahwa beliau tiba tiba sakit lalu koma kemudian wafat, jadi Wapres sangat kehilangan dengan ketokohan Bapak Doni Monardo," katanya.

Baca juga: Obituari Doni Monardo, dari Kopassus Sampai Pendekar Lawan Covid-19

Namun, Masduki belum bisa memastikan apakah Ma'ruf Amin akan datang melayat ke rumah duka atau pemakaman Doni Monardo pada Senin (4/12/2023) besok.

"Kalau malam ini mungkin secara teknis agak susah atau mungkin besok mudah-mudahan bisa ada waktu," ujar Masduki.

Diberitakan sebelumnya, Doni Monardo meninggal dunia di RS Siloam Jakarta pada pukul 17.32 WIB, Minggu petang hari ini.

Menurut rencana, besok, jenazah Doni Monardo akan disemayamkan di Markas Komando (Mako) Kopassus Cijantung sebelum dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

Baca juga: Jenazah Doni Monardo Disemayamkan di Mako Kopassus Cijantung Besok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com