MERAUKE, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo bercerita bahwa dirinya ingin membantu pembangunan puskesmas pembantu (Pustu) di wilayah terluar Indonesia, salah satunya di Merauke.
Itu terjadi saat menyampaikan orasi di Desa Waninggap Nanggo, Distrik Semangga, Merauke, Papua Selatan, Selasa (28/11/2023).
Saat bercerita, ia kemudian bertanya apakah ada pihak Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) yang turut hadir memantau acara kali ini.
Salah seorang petugas Bawaslu mengacungkan jarinya. Ia kemudian dipanggil Ganjar untuk maju ke depan.
Baca juga: Kampanye Pertama di Merauke dan Sabang, Ganjar: Yang Pinggir Mesti Diprioritaskan
"Boleh datang ke sini enggak, kakak? Ini cara sat-set-sat-set saya tapi harus konsultasi biar enggak salah benar ya, setuju?" kata Ganjar di hadapan masyarakat Desa Waninggap Nanggo.
Menurut Ganjar, ia harus bertanya terlebih dulu kepada Bawaslu sebelum bertindak membantu membangun puskesmas pembantu (pustu).
Sebab, ia menyadari bisa saja ada tudingan kepadanya tentang politik uang atau money politic.
"Umpama saya mencarikan orang-orang yang bisa membantu untuk membuatkan pustu di kampung. Apakah itu money politic?" ujarnya.
"Beliau sekarang membutuhkan membangun gedung atau bangunan untuk kesehatan. Kalau saya mencarikan dukungan atau orang-orang agar kemudian di kampung ini dibangun rumah kesehatan apakah itu termasuk money politic?" lanjut dia.
Baca juga: Serba-serbi Hari Pertama Kampanye Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud
Setelah itu, petugas Bawaslu tersebut menjawab bahwa hal itu tidak melanggar aturan.
Asalkan, jelas dia, tujuan pembangunan itu tidak merugikan pihak lain, tetapi bermanfaat bagi masyarakat.
"Selagi tidak merugikan pihak lain, itu sah-sah saja," tegas petugas yang tak diketahui namanya ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.