Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara Penanganan Konflik di Papua, Prabowo Ingin Pendekatan yang Halus

Kompas.com - 24/11/2023, 17:53 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto berbicara mengenai penanganan konflik di Papua saat tanya jawab dengan panelis pada acara dialog terbuka yang diselenggarakan PP Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surabaya, Jawa Timur, Jumat (24/11/2023).

Prabowo mengatakan, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) atau yang sering dilabeli Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) oleh pemerintah, adalah kelompok yang kejam.

Prabowo menyebut mereka sebagai pemberontak atau kelompok separatis.

“Membunuh rakyat yang tidak berdosa, membunuh rakyat yang tidak bersenjata, membunuh rakyat mereka sendiri. Aparat-aparat kita sudah banyak yang mengalah, banyak anggota polisi kita mati di sana,” kata Prabowo.

Baca juga: Prabowo: Hakim-hakim Kita Harus Dijamin Hidupnya supaya Tidak Bisa Disogok

Prabowo mengatakan, sejauh ini aparat sudah menjalankan tugas sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

Namun, upaya pendekatan soft atau halus tetap didahulukan.

“Pendekatan saya kira harus sesuai dengan hukum. Tentunya kita ingin pendekatan yang soft. Sekarang kita ingin pendekatan, penyelesaian politik yang damai. Kita usulkan ke mereka, silakan tutup buku, tanggalkan senjata, kembali ke masyarakat,” kata Menteri Pertahanan itu.

Prabowo mencontohkan, melalui pendekatan ‘soft approach’, Indonesia berhasil mengatasi konflik di Aceh.

“Kita sudah buktikan di Aceh, kita perang sekian puluh tahun, sekarang kita damai. Saya yakin kelompok-kelompok separatis itu sedikit. Saya yakin mereka sedikit, saya sudah hitung kok,” ujar Prabowo.

“Kita harus menjaga masyarakat kita, pendekatannya harus manusiawi. Kita tawarkan supaya mereka menghentikan kekerasan,” ucap Prabowo.

Baca juga: Momen Prabowo Minta Izin Perpanjang Pidato: Saya Tidak Korupsi Uang, Korupsi Waktu Sedikit

Diketahui, Prabowo yang merupakan pensiunan TNI itu memiliki pengalaman dalam penanganan konflik di Papua.

Sebagai contoh, pada 1996, ia memimpin operasi mapenduma untuk membebaskan para peneliti Ekspedisi Lorentz yang disandera OPM pimpinan Kelly Kwalik.

Saat itu, Prabowo masih menjabat Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Danjen Kopassus).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com