Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahfud Ungkap Alasan Kerap Bocorkan Kasus ke Publik

Kompas.com - 24/11/2023, 11:10 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD menilai, partisipasi publik penting untuk mempercepat proses penegakan hukum.

Hal itu disampaikan Mahfud sebagai alasan dirinya selaku Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) kerap membongkar kasus ke publik.

"Ya saya suka mengundang partisipasi publik untuk mendorong penegakan hukum," kata Mahfud MD dalam acara GASPOL! Kompas.com, Jumat (24/11/2023).

Mahfud menuturkan, pihak-pihak yang tengah terjerat persoalan hukum lazimnya akan mencari-cari alasan untuk menjalani proses tersebut.

Baca juga: Cerita Mahfud MD Larang Anak-anaknya Ungkap Identitas Sang Ayah

Namun, jika ada tekanan publik terhadap kasus itu, biasanya para pihak yang diproses mau tidak mau bakal menjalankan proses hukum itu.

"Karena begini, terkadang kalau kita memberi tahu (pihak berperkara) baik-baik itu, ada saja alasannya (untuk menghindar)," kata eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu.

"Maka saya umumkan saja, 'Wah itu ada kejahatan di situ, ada korupsi di situ', nah rakyat keroyok melalui media sosial, melalui media, melalui televisi," ucap dia.

Mahfud lantas menyinggung adanya pejabat negara yang berniat lari di tengah proses hukum yang sedang berjalan.


Sebagai Menko Polhukam, dia menyampaikan bahwa pejabat yang saat itu berada di luar negeri telah menjadi tersangka.

"Ada juga yang mau lari kan, mau enggak mau pulang begitu, saya umumkan saja dia sudah tersangka, pulang (pejabat itu)," kata Mahfud.

"Tapi kalau sudah tersangka Anda tidak pulang, Anda lari bisa dikejar oleh Interpol atau pemerintah sendiri bisa cari sendiri, masa orang pejabat tinggi menghilang tidak ketemu, akhirnya kan pulang," ucap dia lagi.

Baca juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Hilang Kontak di Luar Negeri

Mahfud berpandangan, informasi yang diungkap ke publik kerap mempercepat proses penegakan hukum yang sedang berjalan.

Oleb sebab itu, tidak sedikit perkara besar yang diungkap ke publik agar proses hukum terhadap pihak-pihak terkait cepat terungkap.

"Artinya kadang kala lemparan ke publik, lemparan ke media, itu lebih efektif dan lebih cepat dibandingkan dengan kita ikut prosedur-prosedur birokrasi yang bertele-tele," kata Mahfud.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com