JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengatakan, dirinya akan memprioritaskan program pembangunan manusia jika terpilih sebagai presiden RI selanjutnya.
Menurutnya, hal ini penting mengingat masih tingginya angka ketimpangan pembangunan manusia di Tanah Air.
“Betapa ketimpangan itu nyata. Pembangunan itu tentang manusia, bukan tentang infrastruktur, bukan tentang bangunan, tapi manusianya," kata Anies dalam acara Dialog Terbuka Muhammadiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta, Jawa Tengah, Disiarkan TV Mu, Rabu (22/11/2023).
Anies mencontohkan, indeks pembangunan manusia di Jawa-Sumatera pada tahun 2013 skornya mencapai 69.
Sementara, di Kalimantan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku, angka itu baru dicapai pada tahun 2022.
Baca juga: Cerita Anies 5 Tahun Pimpin DKI Tak Pernah Dapat Arahan Pusat buat Benahi Kesehatan-Pendidikan
Data ini menunjukkan bahwa angka ketimpangan pembangunan manusia masih sangat tinggi. Butuh waktu yang lama untuk menyamarkan skor indeks pembangunan manusia antara satu daerah dengan lainnya.
“Ketinggalannya satu dekade. Bukan soal selisihnya itu empat poin, lima poin. Mengejar lima poin itu satu dekade," ucap Anies.
Ini baru di satu sektor saja. Anies bilang, di sektor-sektor lainnya seperti pertumbuhan ekonomi, lapangan pekerjaan, hingga investasi, angka ketimpangan juga masih sangat besar.
Oleh karenanya, kata Anies, tugas pemerintah ke depan untuk menekan angka ketimpangan di berbagai sektor tersebut.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, angka ketimpangan yang ekstrem berpotensi memicu retaknya persatuan dan kesatuan bangsa.
"PR kita hari ini jangan pernah kita mengeringkan rumput Indonesia, jangan pernah kita mengeringkan hutan Indonesia dengan membiarkan ketimpangan itu terus-menerus,“ kata Anies.
“Inilah PR terbesar kita, karena itu kita ingin menjaga Indonesia utuh, Indonesia tetap satu, dan bangsa ini utuh,” tutur mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) itu.
Adapun Anies merupakan satu dari tiga pasangan capres-cawapres yang berlaga pada Pemilu Presiden 2024. Anies menggandeng Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai calon wakil presiden.
Baca juga: Anies Sebut Etika Politik di Indonesia Sedang Mengalami Erosi
Pasangan ini didukung oleh tiga partai Parlemen yakni Partai Nasdem, PKB, dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), serta satu partai non Parlemen yaitu Partai Ummat.
Sementara, pasangan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ditetapkan sebagai capres-cawapres nomor urut 2.
KIM sendiri merupakan kongsi dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Garuda, dan Partai Rakyat Adil Makmur (Prima).
Pasangan capres-cawapres lainnya, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tercatat nomor urut 3. Pasangan ini didukung oleh PDI Perjuangan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Hanura, dan Partai Perindo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.