JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo melantik Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono yang segera purna tugas.
Peralihan tongkat komando Panglima TNI dari Yudo ke Agus dianggap mencerminkan adanya regenerasi di tubuh angkatan bersenjata Indonesia.
Hal ini merujuk periode kelulusan pendidikan Yudo dan Agus yang berbeda generasi. Yudo merupakan abituren Akademi Angkatan Laut (AAL) 1988-A. Sementara Agus lulusan Akademi Militer (Akmil) 1991 dengan spesialisasi infanteri.
Adanya peralihan Panglima TNI dari era generasi '80a-an, merujuk periode lulusnya Yudo dari AAL, ke generasi '90-an pun diharapkan memunculkan strategi dan inovasi baru dalam menguatkan TNI.
"Beliau (Agus) ini mencerminkan hadirnya regenerasi dan estafet kepemimpinan dari generasi sebelumnya, generasi Akmil '80-an ke '90-an," kata pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Khairul Fahmi kepada Kompas.com, Selasa (22/11/2023).
"Tentu kita berharap hadir strategi-strategi baru dan inovasi aplikatif dalam rangka memperkuat kompetensi prajurit, interoperabilitas dan sinergitas antar-matra, antara TNI dengan kementerian dan lembaga lain, maupun antara TNI-Polri," sambung dia.
Baca juga: Daftar Petinggi TNI-Polri di Geng Solo Jokowi yang Kariernya Melesat Pesat
Di sisi lain, diangkatnya mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) itu menjadi Panglima TNI tetap dihadapkan dengan pekerjaan rumah.
Fahmi mengungkapkan, tugas dan tantangan Agus ke depan ialah bagaimana memelihara dan terus meningkatkan profesionalisme, integritas dan kepatuhan pada hukum di lingkungan TNI.
Menurut Fahmi, masyarakat berharap tak ada lagi kegiatan-kegiatan yang tidak relevan dengan tugas pokok dan kekerasan yang tidak patut dilakukan oleh prajurit di tengah masyarakat.
Baca juga: Panglima TNI Agus Subiyanto Janji Naikkan Tunjangan untuk Prajurit
Pekerjaan rumah lainnya, mitigasi tantangan dan ancaman di masa depan dan relasi militer-sipil yang masih bermasalah.
Termasuk berkaitan dengan usulan pengakomodiran personel militer dalam urusan pemerintahan di luar sektor pertahanan atau hubungan Mabes TNI, Kementerian Pertahanan dan Kementerian Keuangan dalam hal koordinasi kebijakan pembangunan dan anggaran.
"Saya kira juga harus mendapat perhatian dari Panglima terutama dalam rangka pembahasan perubahan UU TNI," tegas Fahmi.
Diberitakan, Jokowi melantik Agus sebagai Panglima TNI di Istana Negara, Jakarta Pusat, Rabu (22/11/2023).
Pelantikan itu berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 102 TNI Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Panglima TNI. Surat ini dibacakan Sekretaris Militer Presiden Laksamana Muda Hersan.
Selepas pembacaan surat keputusan, dilakukan proses pengambilan sumpah jabatan oleh Jokowi. Agus lantas menirukan pernyataan sumpah jabatan yang disampaikan Presiden Jokowi.
"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya. Demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," demikian kata Agus saat mengucapkan sumpah dan janji, mengikuti yang diucapkan Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.