JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka suara mengenai dinamika politik yang memanas menjelang Pilpres tahun 2024.
Luhut menyampaikan, berbeda pilihan dan berbeda jalan merupakan hal yang biasa. Perbedaan itu bahkan bisa terjadi di dalam keluarga inti, antara adik dan kakak.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak agar jangan mudah menilai (men-judge) orang lain. Begitu pula memiliki dendam sehingga nilai demokrasi yang telah tertanam baik justru mundur ke belakang.
"Kau tanyalah hatimu yang paling dalam. Apa, sih, yang sudah kau lakukan buat Republik ini? Jangan kita gampang judge orang lain begitu, lho. Bilang ingusanlah, bilang pengkhianatlah, siapa sih yang mau jadi pengkhianat?" kata Luhut dalam unggahan melalui Instagram pribadinya, dikutip Senin (20/11/2023).
Baca juga: Luhut Ungkap Jadwal Kepulangan ke Indonesia Menunggu Keputusan Dokter
Luhut menuturkan, mendukung salah satu pasangan jangan menjadi ajang untuk saling menghancurkan cerita sukses orang lain.
Ia lantas menyatakan, tidak ada presiden yang bisa menyelesaikan seluruh masalah di negeri ini.
Namun, upaya-upaya untuk memperbaiki tetap perlu dinilai sebagai sebuah kemajuan.
"Jangan terus mentorpedo apa yang sudah (menjadi) success story seseorang. Tidak akan ada satu presiden pun yang akan menyelesaikan seluruh masalah bangsa ini, enggak akan. Kenapa mesti berkelahi?" tutur Luhut.
Lebih lanjut ia menyatakan, Presiden Joko Widodo sudah menunjukkan kebesaran jiwanya melakukan rekonsiliasi dengan salah satu calon presiden, Prabowo Subianto.
Adapun Prabowo merupakan rival Presiden Jokowi dalam Pilpres tahun 2019.
Baca juga: Pesan Jokowi Kepada Luhut yang Sedang Jalani Masa Pemulihan
Ia pun meminta semua pihak berperan menjadikan Pilpres berjalan damai.
Pesan ini pun dia sampaikan kepada rekan-rekannya sesama TNI agar selalu dewasa dan tidak membuat perkelahian maupun perselisihan.
"Ngapain mesti berantem. Kita kasihkan masukan bagaimana membuat Indonesia lebih maju," ungkap dia.
"Pak Jokowi sudah menunjukkan kebesaran jiwanya rekonsiliasi dengan Pak Prabowo. Dan hasilnya kan sekarang bagus, ya itu aja kita pegang. Jadi jangan baperan, lah. Jangan terus gampang nuduh kiri, nuduh kanan gitu. Kalau kamu enggak suka, jangan pilih," kata Luhut.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memutuskan tiga calon pasangan calon presiden dan calon wakil presiden memenuhi syarat, salah satunya Prabowo Subianto.
Baca juga: Haris-Fatia Dituntut Hukuman Penjara Buntut Kasus Lord Luhut, Ahli Hukum: Lebai!
Prabowo berpasangan dengan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka.
Sepanjang perjalanan pemilihan Gibran, muncul berbagai polemik, salah satunya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas minimal usia calon presiden dan calon wakil presiden.
Lewat putusan itu, MK membuka jalan lebar bagi Gibran untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024 saat usianya belum genap 40 tahun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.