JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Ganjar Pranowo mengaku tidak berharap mendapatkan nomor urut tertentu di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, pada saat penarikan nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (14/11/2023) malam.
"Namanya juga undian. Berapa saja lah. Kayaknya hanya antara 1, 2, dan 3," kelakar Ganjar saat ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).
Sementara itu, pada saat bersamaan, cawapres Mahfud MD terlihat mengacungkan jari telunjuk ke hadapan awak media. Namun, ia tak menjelaskan maksud dari hal tersebut.
Ganjar menambahkan, dirinya dan Mahfud MD setelah ini akan bersama TPN mendatangi kantor KPU.
Baca juga: Kompak Baju Hitam-Putih, Ganjar-Mahfud ke KPU Hadiri Pengundian Nomor Urut
Sebelumnya, politikus PDI-P Aria Bima mengaku pihaknya tidak mengharapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan nomor urut tertentu sebagai peserta Pilpres 2024.
Hal ini diungkapkan usai ditanya soal nomor tertentu yang diharapkan untuk Ganjar-Mahfud. Adapun KPU akan melakukan pengundian nomor urut peserta Pilpres 2024 besok, Selasa.
"Rakyat senang semuanya. Satu suka, dua suka, tiga suka. Karena semua nomor hanya sebagai satu tanda untuk terkait hal yang administratif di dalam lembar pencoblosan. Kita tidak berharap pada satu, dua nomor," kata Aria dalam konferensi pers di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara 19, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Baca juga: Didampingi Istri, Ganjar-Mahfud Kunjungi Media Center TPN Sebelum ke KPU
Aria menambahkan, rakyat juga tidak terjebak pada nomor urut peserta. Menurutnya, rakyat lebih mementingkan apa visi misi yang dibawa oleh pasangan calon.
Dia menilai, sosok Ganjar-Mahfud memang membawa harapan terciptanya Indonesia unggul.
"Rakyat juga tidak terlalu memusingkan nomornya, tapi lebih trust kandidat Pak Ganjar-Pak Mahfud MD ini adalah pasangan yang memang benar-benar memberikan harapan ke depannya untuk melanjutkan pemerintahan yang 10 tahun terakhir kemarin," sebut Wakil Ketua Komisi VI DPR.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.