Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Nomor Urut di Pilpres, Ganjar Tak Ingin Berandai-andai, Mahfud Acungkan Telunjuk

Kompas.com - 14/11/2023, 19:08 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Ganjar Pranowo mengaku tidak berharap mendapatkan nomor urut tertentu di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, pada saat penarikan nomor urut di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (14/11/2023) malam.

"Namanya juga undian. Berapa saja lah. Kayaknya hanya antara 1, 2, dan 3," kelakar Ganjar saat ditemui di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara 19, Jakarta Pusat, Selasa (14/11/2023).

Sementara itu, pada saat bersamaan, cawapres Mahfud MD terlihat mengacungkan jari telunjuk ke hadapan awak media. Namun, ia tak menjelaskan maksud dari hal tersebut.

Ganjar menambahkan, dirinya dan Mahfud MD setelah ini akan bersama TPN mendatangi kantor KPU.

Baca juga: Kompak Baju Hitam-Putih, Ganjar-Mahfud ke KPU Hadiri Pengundian Nomor Urut

Sebelumnya, politikus PDI-P Aria Bima mengaku pihaknya tidak mengharapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) Ganjar Pranowo-Mahfud MD mendapatkan nomor urut tertentu sebagai peserta Pilpres 2024.

Hal ini diungkapkan usai ditanya soal nomor tertentu yang diharapkan untuk Ganjar-Mahfud. Adapun KPU akan melakukan pengundian nomor urut peserta Pilpres 2024 besok, Selasa.

"Rakyat senang semuanya. Satu suka, dua suka, tiga suka. Karena semua nomor hanya sebagai satu tanda untuk terkait hal yang administratif di dalam lembar pencoblosan. Kita tidak berharap pada satu, dua nomor," kata Aria dalam konferensi pers di Media Center Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jalan Cemara 19, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Baca juga: Didampingi Istri, Ganjar-Mahfud Kunjungi Media Center TPN Sebelum ke KPU

Aria menambahkan, rakyat juga tidak terjebak pada nomor urut peserta. Menurutnya, rakyat lebih mementingkan apa visi misi yang dibawa oleh pasangan calon.

Dia menilai, sosok Ganjar-Mahfud memang membawa harapan terciptanya Indonesia unggul.

"Rakyat juga tidak terlalu memusingkan nomornya, tapi lebih trust kandidat Pak Ganjar-Pak Mahfud MD ini adalah pasangan yang memang benar-benar memberikan harapan ke depannya untuk melanjutkan pemerintahan yang 10 tahun terakhir kemarin," sebut Wakil Ketua Komisi VI DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

TNI AL Sebut Sumsel dan Jambi Daerah Rawan Penyelundupan Benih Lobster Keluar Negeri

Nasional
Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Ketua KPK Mengaku Tak Tahu Menahu Masalah Etik Nurul Ghufron dengan Pihak Kementan

Nasional
Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Suara Tepuk Tangan Penuhi Ruang Sidang Tipikor Saat JK Sebut Semua BUMN Harus Dihukum

Nasional
KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

KPK Geledah Rumah Adik SYL di Makassar

Nasional
Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Prabowo Mau Wujudkan Bahan Bakar B100, Menteri ESDM: Perlu Penelitian, Kita Baru B35

Nasional
Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Kelakar Airlangga Saat Ditanya soal Duet Khofifah-Emil pada Pilkada Jatim...

Nasional
Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Resmikan Media Center Kementerian KP, Menteri Trenggono: Disiapkan sebagai Bentuk Keterbukaan Informasi

Nasional
Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Bahlil Ingin Beri Izin Ormas Kelola Tambang, GP Ansor: Ide Bagus

Nasional
Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Indonesia Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Nasional
Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Wantimpres, Masak Ada Dua?

Soal DPA, Jusuf Kalla: Kan Ada Wantimpres, Masak Ada Dua?

Nasional
LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

LHKPN Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rp 6,39 M, tapi Beri Utang Rp 7 M, KPK: Enggak Masuk Akal

Nasional
PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

PDI-P Setuju Revisi UU Kementerian Negara dengan Lima Catatan

Nasional
Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju, Harus di Atas Itu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi RI Bisa 8 Persen, Airlangga: Kalau Mau Jadi Negara Maju, Harus di Atas Itu

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Pertahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Jadi Saksi Karen Agustiawan, JK: Negara Harus Pertahankan Kebijakan Pangan dan Energi

Nasional
Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Prabowo Diminta Kurangi Pernyataan Kontroversi Jelang Pilkada Serentak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com