Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menduga Ada Intervensi Aparat di Kantor DPC PDI-P Solo, TPN Ganjar-Mahfud Minta Relawan Tak Terprovokasi

Kompas.com - 09/11/2023, 21:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Hukum Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Ronny Talapessy meminta seluruh struktur partai, relawan, maupun komunitas relawan Ganjar-Mahfud tidak terprovokasi terhadap dugaan intervensi dari aparat penegak hukum akhir-akhir ini.

Imbauan ini disampaikan Ronny menyusul adanya dugaan intervensi dan intimidasi, termasuk adanya patroli yang dilakukan kepolisian di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P Solo, di Jalan Hasanudin, Purwosari, Laweyan, Solo.

"Kami menyerukan kepada seluruh struktur partai, komunitas-komunitas relawan pendukung Ganjar-Mahfud untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan terus bekerja mensosialisasikan Ganjar-Mahfud," kata Ronny dalam konferensi pers di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).

Ia juga menyayangkan adanya kejadian patroli di sekitar kantor DPC PDI-P Solo.

Baca juga: Kantor DPC PDI-P Solo Didatangi Polisi, Moeldoko Bantah Ada Intervensi Aparat

Sebab, menurutnya, kejadian ini tidak hanya terjadi di Solo. Tetapi, juga di berbagai daerah lain termasuk Purworejo dan Pasuruan.

Padahal, Ronny mengatakan, aparatur sipil negara (ASN) termasuk TNI/Polri harus netral dan tidak memihak kepada salah satu pasangan calon sesuai yang diatur dalam Undang-Undang (UU) ASN dan UU Pilkada.

"Kami dari tim hukum menyampaikan bahwa kami sangat menyesali apa yang terjadi akhir-akhir ini. Dan kita berharap para penegak hukum agar bisa tetap menjaga netralitasnya," ujar Ronny.

Lebih lanjut, ia meminta kepada semua pihak untuk mengawasi proses-proses politik di dalam negeri jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Baca juga: FX Rudy Merasa Diintervensi Saat Polisi Patroli di Kantor PDI-P Solo

Ronny meminta agar setiap orang tidak segan melaporkan bila menemukan praktik intimidasi dan intervensi di lingkungan sekitar masing-masing.

"Agar tidak ragu apabila melihat hal-hal yang menurut masyarakat ini adalah tindakan intimidasi, untuk tidak sungkan melaporkan pada pihak berwenang. Kita berharap teman-teman Bawaslu (Badan Pengawas Pemilu) juga ikut berperan aktif, dan ikut mengawasi agar Pemilu berjalan dengan baik," katanya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPC PDI-P Solo FX Hadi Rudyatmo mengaku merasa mendapat intervensi dengan adanya patroli dari pihak kepolisian di sekitar kantor DPC PDI-P Solo.

"Warga bertanya, 'kenapa DPC didatangi polisi Pak, kan tidak ada aktivitas (polisi) datangi itu', rakyat menilai ini ada intervensi dan intimidasi kepada partai politik yang dilakukan aparatur penegak hukum," kata FX Rudy, Rabu (8/11/2023).

"Hal ini, dinilai oleh kader partai adalah hal yang disayangkan. Karena dari dulu sampai sekarang DPC tidak pernah dilakukan seperti itu," ujarnya lagi.

Baca juga: Polisi Bantah Mengintimidasi Kantor DPC PDI-P Solo, Foto-foto Cuma untuk Dokumentasi

Namun, Kapolresta Solo Kombes Pol Iwan Sektiadi membantah hal tersebut. Ia menyatakan tidak ada bentuk intimidasi oleh anggotanya di Kantor DPC PDI-P Kota Solo pada hari yang dimaksud.

Iwan menyatakan bahwa kegiatan yang dilakukan oleh petugas murni patroli yang dilaksanakan setiap hari di lokasi-lokasi objek penting menjelang Pemilu 2024.

"Karena sekali lagi saya jelaskan kehadiran polisi adalah untuk berpatroli dan tidak ada kontak antara polisi dengan siapa pun di lokasi tersebut," kata Iwan, di Polresta Solo, pada Kamis (9/11/2023).

Baca juga: Kantor DPC PDI-P Solo Didatangi Polisi, Moeldoko Bantah Ada Intervensi Aparat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com