Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Harga Beras Belum Bisa Turun secara Drastis, tapi Paling Tidak Sudah Tak Naik

Kompas.com - 09/11/2023, 16:04 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui bahwa harga beras belum bisa mengalami penurunan secara drastis.

Namun, menurutnya, yang terpenting adalah saat ini harga beras tidak kembali mengalami kenaikan.

"Sampai saat ini belum bisa turun secara drastis tapi paling tidak sudah tidak naik," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers usai meninjau SMK Negeri 1 Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat pada Kamis (9/11/2023), sebagaimana dilansir keterangan resmi.

Presiden menjelaskan bahwa kenaikan harga beras memang sudah terjadi dalam waktu agak lama.

Baca juga: Stabilkan Harga, Pemerintah Tanggung Bea Masuk Beras Impor Rp 450 Per Kilogram

Selain itu, ia mengatakan, ada sejumlah komoditas pangan lainnya yang juga mengalami kenaikan harga. Salah satunya cabai yang mencapai Rp 100.000 per kilogram.

"Kalau yang naik tinggi memang cabai tapi ini kan musiman. Kalau musimnya seperti ini pasti, tadi udah mencapai Rp 100.000 tapi yang lain-lain saya lihat bawang merah, bawang putih, telur semuanya kondisinya stabil," kata Jokowi.

"Pasti ada lah segitu banyaknya komoditas, kemudian ada satu-dua yang naik, tapi yang paling penting kita akan berusaha keras di beras karena itu makanan pokok kita," ujarnya melanjutkan.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Negara juga membantah anggapan yang menyebut bahwa kenaikan harga beras ada kaitannya dengan pemberian beras bantuan sosial (bansos).

Baca juga: Harga Beras, Jagung, Gula Tinggi, Bisa Bikin Harga Telur dan Ayam Ikut Naik

Menurut Jokowi, justru beras bansos sifatnya untuk operasi pasar.

Dengan tujuan, jika beras bansos diberikan kepada masyarakat, harga bisa menurun karena permintaan di pasar menurun.

"Ya enggak. Justru bansos itu kayak operasi pasar sehingga dengan diberikan bansos itu permintaan masyarakat jadi turun. Kalau permintaan turun, supply-nya tetap, harganya bisa turun, teorinya seperti itu," kata Jokowi.

"Tapi emang belum (menurun drastis). Ini yang kita akan lakukan, ada operasi pasar ada, kemudian beras cadangan pemerintah ada, bantuan pangan beras 10 kilogram untuk 21,3 juta masyarakat juga sudah," ujarnya.

Jokowi lantas mengatakan, semua upaya untuk menurunkan harga beras sudah dilakukan pemerintah. Tetapi, saat ini harga jual beras di pasar internasional juga mengalami kenaikan.

Baca juga: Pemerintah Alokasikan Impor Beras 2 Juta Ton untuk Tahun Depan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com