JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, ada banyak investor dari luar negeri yang tertarik bekerja sama mengembangkan sumber energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.
Namun, menurutnya, tidak semua minat investor tersebut diterima oleh pemerintah.
"Kalau yang antre banyak tapi kita inginkan satu-satu. Satu selesai bisa ditingkatkan lagi, tidak semua kita terima," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers usai meresmikan PLTS Cirata di Purwakarta, Jawa Barat, sebagaimana disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (9/11/2023).
Jokowi kemudian mengatakan, dalam waktu dekat, pemerintah Indonesia akan mengembangkan EBT berbasis hidropower.
Namun, menurutnya, hingga saat ini rencana tersebut belum final.
Baca juga: Perusahaan Energi Arab Saudi Minat Bangun EBT di IKN
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta agar potensi sumber EBT di Indonesia bisa dimanfaatkan.
Sebab, saat ini pemerintah Indonesia sudah mampu menyediakan teknologi untuk menunjang pengembangan sumber energi tersebut.
"Saya ingin nantinya seluruh potensi energi baru terbarukan yang ada di Indonesia bisa kita manfaatkan dan saya yakin pasti bisa. Karena sekarang teknologinya sekarang sudah ada," katanya.
Ia lantas memberikan contoh, teknologi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang ada di Cirata juga dilengkapi dengan pembangkit tenaga angin.
Sehingga, jika operasional PLTS mengalami kendala cuaca bisa diatasi dengan teknologi smart grade di lokasi tersebut.
"Sehingga meskipun cuaca berubah-ubah listriknya tetap stabil," ujarnya Jokowi.
Baca juga: Maksimalkan Potensi EBT, Pemerintah Rencana Bangun Jaringan Listrik Lintas 4 Pulau Besar
Meski demikian, Kepala Negara juga mengakui adanya tantangan lokasi sumber EBT yang berada jauh dari pusat kebutuhan listrik.
Namun, pemerintah memberi solusi dengan menerapkan transmission line atau jalur khusus untuk mengatasinya.
Dengan begitu, menurut Jokowi, potensi EBT yang ada di Pulau Sumatera dan Kalimantan bisa disalurkan ke pusat-pusat daerah ekonomi.
Sebagaimana diketahui, Presiden meresmikan PLTS Terapung Cirata yang memiliki kapasitas energi sebesar 192 Megawatt peak (MWp) pada Kamis ini.
PLTS tersebut merupakan salah satu pemanfaatan EBT yang dikembangkan pemerintah.
Menurut Jokowi, pembangunan PLTS Terapung Cirata merupakan kerja sama antara pemerintah Indonesia, yakni Kementerian ESDM, Kementerian BUMN, dan PLN dengan Kota Masdar di Uni Emirat Arab (UEA).
Untuk diketahui, Kota Masdar direncanakan akan sepenuhnya bergantung pada sel surya untuk jangka panjang. Teknologi tersebut diterapkan untuk mengurangi emisi karbon.
Baca juga: Resmikan PLTS Terapung Cirata, Jokowi: Terbesar di Asia Tenggara, Ketiga di Dunia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.