Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Saiful Hidayat: Saya Gagal di Beberapa Hal, Termasuk soal Pembangkangan Mas Gibran

Kompas.com - 30/10/2023, 15:50 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP PDI-P bidang Ideologi dan Kaderisasi Djarot Saiful Hidayat mengaku merasa bersalah atas kasus Gibran Rakabuming Raka menyeberang menjadi bakal calon wakil presiden Prabowo Subianto. Sebab, semestinya, dia bertugas agar membuat Gibran tetap tegak lurus pada PDI-P.

"Sekarang ini saya merasa bersalah, saya bersalah. Saya bersalah karena saya ini kan ditugaskan sebagai Ketua DPP PDI-P bidang ideologi dan kaderisasi," kata Djarot dalam diskusi di kawasan Jakarta Timur, Senin (30/10/2023).

"Tugas saya adalah menggembleng ideologi, mengingatkan membangun kaderisasi," tambahnya.

Baca juga: Terima Pendaftaran Gibran Cawapres, KPU Digugat atas Dugaan Perbuatan Melawan Hukum

Djarot menjelaskan, dirinya bertugas untuk menggelorakan tiga pilar kepada setiap kader partai banteng moncong putih, yakni disiplin, loyal dan ikhlas pada aturan PDI-P.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini lantas menyebut kasus yang terjadi pada Gibran sebagai bentuk kegagalan dirinya dalam melaksanakan tugas sebagai Ketua DPP Bidang Ideologi dan Kaderisasi.

"Saya gagal, di beberapa hal saya gagal. Termasuk misalnya pembangkangan Mas Gibran. Itu sebetulnya saya yang bersalah, tidak ada loyalitas, tidak ada disiplin, dan tidak ada ikhlas," ujar Djarot.

Dia juga merasa dirinya seakan tertusuk duri tajam karena melihat kasus Gibran. Sebab, selama ini, Djarot mendidik kader PDI-P di sekolah partai, tetapi ada saja yang tidak sejalan dengan arahan partai.

"Saya merasa, duh rasanya itu tertusuk duri, ternyata nilai-nilai yang kita tanamkan di sekolah partai ya, masih ada yang seperti itu hanya demi kekuasaan," kata dia.

"Jadi ini masalah tadi dibilang. Maaf saya merasa bersalah dan saya bersalah," pungkasnya.

Seperti diketahui, Gibran Rakabuming Raka yang merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo itu resmi menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Baca juga: Sindiran PDI-P dan Anies soal Nepotisme Diduga untuk Hancurkan Reputasi Prabowo-Gibran, Bakal Ampuh?

Gibran diketahui adalah kader PDI-P. Partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu mengusung bakal pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Berkaitan dengan ini, sejumlah elite PDI-P sudah bersuara dan menyebut Gibran sudah keluar dari PDI-P.

"Secara de facto, keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi Cawapres dari KIM. Jadi, teman-teman wartawan santai saja. Tidak perlu heboh," kata Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun dalam keterangannya, Kamis (26/10/2023).

Diberitakan sebelumnya, pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ini, PDI-P bersama PPP, Partai Perindo, dan Partai Hanura mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Sedangkan Gibran menjadi pasangan Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra, Partai Golkar, PAN, Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, Partai Garuda, Prima dan PSI.

Sementara itu, satu pasangan lainnya yang mendaftar Pilpres 2024 adalah Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Pasangan ini diusung Partai Nasdem, PKB, dan PKS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com