Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Terpilih 2024, Anies Ingin Kembangkan Bahasa Indonesia dengan Tingkatkan Jumlah Kosakata

Kompas.com - 26/10/2023, 19:49 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bakal calon presiden (capres) Koalisi Perubahan Anies Baswedan berjanji bakal mengembangkan bahasa Indonesia jika nantinya memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Ia mengatakan, saat ini bahasa Indonesia baru memiliki 110.000 kosakata. Jumlah itu lebih sedikit ketimbang negara lain yang memiliki jumlah suku dan bahasa daerah lebih sedikit.

“Sebagai perbandingan, bahasa Jepang itu kosakatanya 250.000, bahasa Jerman 300.000 kosakatanya. Bahasa Inggris satu juta (kosakata) dengan penambahan kosakata per tahun 7.000,” ujar Anies di Galeri Seni Kunstkring Paleis, Menteng, Jakarta, Kamis (26/10/2023).

“Bahasa Arab 12 juta kosakata, coba kita sekarang, sudah 110.000. Ketika kita berbicara, menempatkan bahasa Indonesia di dalam percaturan global itu kita harus menambah kosakata kita,” katanya lagi.

Baca juga: Anies Yakin Jokowi Netral pada Pilpres 2024

Anies lantas menyinggung capaiannya ketika menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Salah satu programnya ketika itu adalah menggunakan bahasa Indonesia untuk sistem perkotaan di DKI Jakarta.

“MRT itu apa? Mass rapid transit, apa bahasa Indonesianya? Moda raya terpadu. Sekarang namanya itu,” ujar Anies.

Anies juga menceritakan pemberian nama Jak Lingko yang diambil dari bahasa Manggarai yang berarti sistem persawahan dan distribusi air yang bentuknya menyerupai jaring laba-laba.

Baca juga: Survei Indikator: Sebagian Suara Pendukung Prabowo Beralih ke Anies Usai Putusan MK

“Dan sistem transportasi Jakarta, seperti laba-laba jadi dikasih nama Jak Lingko,” kata Anies.

Terakhir ia mengatakan, bakal meningkatkan kosa kata bahasa Indonesia secara signifikan jika terpilih menjabat sebagai presiden di 2024.

“Jadi saya berharap bisa mencapai angka 250.000 dalam waktu lima tahun ke depan,” ujar Anies.

Sebagaimana diketahui, Anies Baswedan sudah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI sebagai peserta Pilpres 2024.

Anies berpasangan dengan Muhaimin Iskandar diusung oleh Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang beranggotakan Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Baca juga: Wasekjen PKB Yakin Anies-Muhaimin Tembus Putaran Kedua Pilpres 2024

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com