Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Din Syamsuddin "Haqqul Yaqin" Warga Muhammadiyah Dukung Anies-Cak Imin

Kompas.com - 26/10/2023, 15:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin sangat yakin warga Muhammadiyah akan mendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

"Muhammadiyah saya kira tidak perlu dan tidak ada pernyataan dari organisasi, namun sebagai anggota Muhammadiyah saya berkeyakinan, bahkan haqqul yaqin tidak lagi ainul yaqin, warga Muhammadiyah akan memberikan dukungan kepada pasangan AMIN," kata Din di DPP PKS di TB Simatupang, Jakarta Selatan, Kamis.

Din menyampaikan, Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi islam terbesar di Indonesia memang tidak terafiliasi dengan partai politik manapun, sehingga tidak pernah menyatakan dukungan kepada capres dan cawapres.

Baca juga: Din Syamsuddin Nilai Dukungan PKS untuk Anies-Cak Imin Tepat

Ia sendiri merupakan Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Kelurahan Pondok Labu dan Anies adalah anggota penasehat Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu.

Ia pun menyatakan sangat disiplin terhadap arahan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sesuai dengan khittah perjuangan Muhammadiyah sejak tahun 1971, yang menyatakan Muhammadiyah tidak punya hubungan struktural dan organisatoris, serta tidak berafiliasi dengan parpol mana pun.

"Namun yang tak tertulis, Muhammadiyah memberi kebebasan para warganya untuk fantasyiru fil ahzab, bertebaran di banyak partai politik. Di PKS ini banyak wajah-wajah muhammadiyah, enggak usah saya sebutkan," ucap Din.

"Maka kalau nanti Mas Anies berhasil insya Allah, kami dari pimpinan ranting Muhammadiyah Pondok Labu berbangga karena telah menyumbangkan presiden bagi republik ini," imbuh dia.

Pada kesempatan yang sama, Din juga menyatakan mendukung penuh atas ijtihad politik PKS yang mengusung Anies-Muhaimin.

Din menilai, pasangan Anies dan Muhaimin adalah pasangan yang tepat dan ideal. Sebab, keduanya merupakan figur-figur berusia muda yang mampu membentuk kecerahan pikiran maupun wawasan untuk Indonesia di masa depan.

Baca juga: PKS Bakal Usulkan Din Syamsuddin Masuk Tim Pemenangan Anies-Muhaimin

Keduanya juga disebut Din mewakili Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).

"Keduanya dapat disebut mewakili kalangan masyarakat yang luas. Saya tidak ingin sebenarnya menyebut Muhammadiyah dan NU tapi juga di atas semua itu saya kenal baik baik Anies-Muhaimin adalah tokoh muda bangsa Indonesia dengan wawasan kebangsaan yang kuat sekali," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com