JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Koalisi Perubahan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) berkomitmen menyiapkan layanan kesehatan tanpa diskriminasi jika terpilih dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Hal itu tertuang dalam misi kelima capres-cawapres Anies-Cak Imin, yaitu mewujudkan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, berakhlak, serta berbudaya.
"Layanan kesehatan tanpa diskriminasi yang andal dan efisien, mengepankan upaya promotif dan preventif melalui penguatan fungsi puskesmas didukung penguatan peran pemerintah desa, masyarakat dan dunia usaha dalam pelayanan kesehatan primer," seperti tertulis dalam dokumen visi misi paslon Amin, dikutip Kompas.com, Senin (23/10/2023).
Baca juga: Visi Misi Anies-Cak Imin: Hunian Murah Dekat Pusat Kota untuk Generasi Z-Milenial
Untuk mewujudkan layanan kesehatan tanpa diskriminasi itu, Anies-Cak Imin akan mengambil beberapa langkah, seperti menambah puskesmas baru, merevitalisasi puskesmas di seluruh Indonesia, dan percepatan pemerataan layanan keehatan dengan alat dan tenaga kesehatan yang berkualitas.
Selain itu, paslon Amin juga berjanji akan membuat jaminan kesehatan nasional yang andal seperti memastikan seluruh masyarakat Indonesia terlindungi oleh program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Tidak hanya kesehatan, Anies-Cak Imin juga menyinggung isu akses pendidikan yang dinilai saat ini belum berkeadilan.
Sebab itu, mereka berjanji membuat akses pendidikan yang adil seperti memastikan siswa SD bisa melanjutkan jenjang pendidikan hingga SMA dengan menambah daya tampung sekolah negeri dan swasta.
"Mempercepat pelaksanaan wajib belajar 1+12 tahun dari PAUD hingga SMA atau yang sederajat," tulis dokumen visi misi Amin.
Tidak sampai di situ, Anies-Cak Imin juga menyinggung kesejahteraan guru yang dinilai masih kurang.
Baca juga: Anies-Cak Imin Janjikan 15 Juta Lapangan Kerja Baru jika Terpilih Jadi Presiden dan Wakil Presiden
Beberapa isu kesehatan dan pendidikan juga disoroti pada institusi pendidikan berbasis agama, keterjangkauan biaya, kesehatan ibu dan bayi, kesehatan mental rakyat, dan tata kelola tenaga kesehatan.
Pasangan Amin juga menyoroti pendidikan vokasi dan lulusan berdaya saing, pendidikan tinggi yang bermutu dan relevan, serta ekosistem pendidikan yang berpusat pada anak hingga ketersediaan obat dan vaksin yang terjangkau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.