Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Rp 1,5 Miliar dari Johnny G Plate, Eks Jubir Kemenkominfo Mengaku Tak Tahu Sumbernya

Kompas.com - 18/10/2023, 15:32 WIB
Irfan Kamil,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Dedy Permadi mengaku dirinya tidak nyaman mendapatkan uang Rp 1,5 miliar dari eks Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Johnny G Plate.

Hal itu disampaikan Dedi Permadi saat dihadirkan sebagai saksi kasus dugaan korupsi proyek penyediaan menara base transceiver station (BTS) 4G Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kemenkominfo di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Dedy Permadi dihadirkan menjadi saksi untuk Johnny G Plate; eks Direktur Utama Bakti Kominfo, Anang Achmad Latif; dan eks tenaga ahli Human Development (Hudev) Universitas Indonesia (UI), Yohan Suryanto.

Pengakuan itu disampaikan Dedy yang kini menjadi Staf Khusus (Stafsus) Menkominfo Budi Arie Setiadi itu saat didalami soal penerimaan uang oleh ketua majelis hakim Fahzal Hendri.

Baca juga: Sespri Johnny Plate Pakai Aplikasi “Signal” untuk Komunikasi Urus Uang, Hakim: Ada Rahasia?

Hakim Fahzal awalnya mengonfirmasi pengakuan Sekretaris Pribadi (Sespri) Johnny G Plate, Heppy Endah Palupy yang pernah disampaikan di muka persidangan terkait pemberian uang kepada Dedy Permadi sejak Maret 2021.

“Dari maret sampai kapan?” tanya hakim Fahzal dalam sidang, Rabu

Dalam kesempatan itu, Dedy Permadi meluapkan keresahannya atas uang miliaran yang ditransfer oleh Sespri Johnny G Plate itu.

Dedy Permadi mengatakan, hingga bulan Juli 2022, ia merasa tidak nyaman atas adanya transferan puluhan sampai ratusan juta dari Heppy.

“Yang Mulia, sepanjang saya menerima, saya menyampaikan beberapa kali ke Pak Johnny saya tidak nyaman, dan puncaknya Juli 2022 saya sampaikan ke Pak Johnny dan Heppy saya tidak mau lagi menerima uang ini karena tidak nyaman,” ujar Dedy.

“Kenapa saudara tidak nyaman?” tanya hakim Fahzal.

Baca juga: Sespri Johnny G Plate Akui Terima Rp 500 Juta Per Bulan untuk Tambahan Gaji

Dedy Permadi mengatakan, ia tidak mengetahui sumber uang yang didapatkannya. Hal inilah membuatnya tidak merasa nyaman.

“Karena tidak pernah ada kejelasan (sumber) uang ini. Sedangkan dari awal saya sudah meminta kejelasan,” katanya.

Dalam sidang ini, Dedy Permadi menjelaskan bahwa pemberian itu berawal ketika dirinya dipanggil oleh Johnny G Plate untuk datang ke ruangannya.

Saat itu, Johnny G Plate menyampaikan keinginannya memberi insentif atau tambahan honor lantaran Dedy Permadi telah bekerja keras.

“Waktu itu Pak Menteri Johnny memanggil saya ke ruangan berdua. Beliau menyampaikan bahwa akan memberikan honor tambahan karena saya sudah bekerja banting tulang untuk membantu beliau,” ujar Dedy Permadi.

Halaman:


Terkini Lainnya

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com