Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soroti Hubungan Keluarga Ketua MK dan Gibran, Gugatan Usia Capres-Cawapres Dinilai Ada Benturan Kepentingan

Kompas.com - 15/10/2023, 13:46 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Hukum Tata Negara Bivitri Susanti menduga ada benturan kepentingan dalam proses uji materi aturan batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) pada Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

Benturan kepentingan terkait adanya satu nama di bawah usia 40 tahun yang belakangan beredar disandingkan sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres), yakni Gibran Rakabuming Raka.

Menurut Bivitri, benturan kepentingan itu tak terlepas dari status Ketua MK Anwar Usman yang merupakan paman ipar dari Gibran.

"Yang kita punya masalah, ada benturan kepentingan antara Ketua MK dengan satu nama di bawah 40 tahun yang sudah beredar, yaitu Gibran. Apa tuh kaitannya? Kan kita tahu sebenarnya Ketua MK adalah paman dari Gibran," kata Bivitri dalam diskusi bertajuk "MK: Mahkamah Konstitusi atau Mahkamah Kekuasaan?" yang digelar di Sadjoe Cafe and Resto, Tebet, Jakarta, Minggu (15/10/2023). 

Baca juga: Jimly Asshiddiqie Sebut Gugatan Batas Usia Cawapres Open Legal Policy

Diketahui, gugatan batas minimal capres-cawapres dalam Undang-undang (UU) Pemilu digugat, yang tadinya minimal 40 tahun ingin diubah menjadi 35 tahun.

Lebih lanjut, Bivitri juga mengungkapkan bahwa belakangan juga beredar meme Mahkamah Keluarga serta olok-olok lagu anak "Paman Datang" yang liriknya diubah menjadi "Pamanku dari MK".

Bivitri mengaku terhibur dengan adanya konten itu. Di sisi lain, ia juga merasa miris dengan situasi di MK saat ini.

"Sebenarnya itu mengerikan karena MK sudah diolok-olok sedemikian rupa. Padahal MK tugasnya bukan sampai besok, tapi sampai ke depannya bahkan memutuskan hasil pemilu," ujar dia.

Selain itu, Bivitri juga menekankan pentingnya legitimasi MK sebagai lembaga peradilan hukum. 

Baca juga: Kredibilitas MK Dipertaruhkan Jelang Putusan Gugatan Batas Usia Capres-Cawapres

Menurutnya, legitimasi MK adalah kepercayaan publik serta etikanya.

Selain itu, ia pun menyoroti soal adanya kerusuhan usai Pemilu tahun 2019 lalu.

Kala itu, kerusuhan tidak meluas lantaran MK memutuskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai pemenang sengketa Pemilu 2019.

"Bayangkan kalau legitimasi MK itu sudah hancur betul diolok-oloknya sudah luar biasa mulai dari lagu meme mahkamah keluarga dan sebagainya," lanjutnya.

Bivitri berpandangan legitimasi MK hilang lantaran putusannya dinilai buruk oleh masyarakat.

"Jadi kalau ada yang bilang, kok nuduh-nuduh sih pamannya bermain-main, bukan nuduh tapi dalam konteks gantungan legitimasi tadi, ada etik yang harusnya dalam tanda kutip setinggi langit. Dia enggak boleh berkomentar apapun mengenai perkara yang sedang dihadapi," ucapnya.

Baca juga: Jelang MK Putuskan Batas Usia Capres-Cawapres, Menghitung Hari Menuju Pendaftaran Pilpres

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com