Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Ketum PMII Gabung PSI, Kaesang: Saya Harap Ini Jadi Wadah Warga NU

Kompas.com - 10/10/2023, 22:22 WIB
Irfan Kamil,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang Pangarep berharap, partai yang dipimpinnya dapat menjadi wadah bagi warga Nahdlatul Ulama (NU).

Hal itu disampaikan Kaesang setelah mantan Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII), Agus Mulyono Herlambang bergabung ke PSI.

"Kami berharap dengan adanya Mas Agus di PSI, ini jadi salah satu perwakilan orang NU yang bergabung di PSI," kata Kaesang dalam konferensi pers di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI, Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2023).

Baca juga: Kala Seknas Jokowi Rayu Kaesang Dukung Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024...

Putra bungsu Presiden RI Joko Widodo itu berpandangan, bergabungnya warga NU di PSI juga akan memperkaya pilihan bagi masyarakat.

Menurut dia, warga NU akan memperoleh banyak pilihan lantaran kadernya berada di berbagai partai politik.

"Saya berharap, ini menjadi wadah untuk warga NU yang mungkin ingin memilih di partai yang berbeda, ini ada warga NU yang bergabung dengan PSI," kata Kaesang.

Di hadapan Ketua Umum PSI dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSI Raja Juli Antoni, Agus Mulyono mengungkapkan dua alasan berlabuh ke partai berlambang mawar itu.

Pertama, dia melihat PSI dapat menjadi kendaraan politik untuk melanjutkan perjuangan sebagaimana yang telah dilakukan di PMII.

Ia pun mengeklaim menjadi salah satu orang yang paling depan meminta pemerintah untuk membubarkan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Baca juga: Polisi Sebut Bendera di Deklarasi Dukung Anies Baswedan Bukan Bendera HTI

Hal ini terealisasi melalui Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan (Ormas).

Ketika menjadi Ketua Umum pada tahun 2017-2021, Agus mengeklaim berhasil membawa PMII menjadi satu-satunya organisasi kemahasiswaan yangg mendaftarkan uji materi atau judicial review (JR) di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait Undang-Undang tentang MPR, DPR, DPRD dan DPD (UU MD3).

"Spiritnya apa? Kita menolak imunitas anggota DPR, kita menolak bahwa politik itu berjarak dengan masyararakat, dua cita-cita yang saya perjuangkan di PMII saya melihat itu bisa dilanjutkan di PSI," kata Agus.

Baca juga: Gerindra Sebut PSI dan Prabowo Segera Bertemu Lagi

Lebih lanjut, Agus mengungkapkan, alasan kedua dirinya bergabung ke PSI lantaran ada sosok Kaesang Pangarep.

Ia mengaku kaget atas langkah putra bungsu Presiden RI Joko Widodo itu yang memilih berlabuh ke PSI.

"Saya melihat Mas Kaesang secara pribadi terkejut. Jadi ketika Mas Kaesang log in menjadi kader PSI itu saya secara pribadi, alam bawah sadar saya selaku pemuda itu kaget, 'Kok ada anak presiden yang pilihan partainya beda dengan bapaknya'," tutur Agus.


Tidak sampai di situ, Agus mengaku lebih kaget ketika Kaesang yang baru bergabung akhirnya ditunjuk menjadi Ketua Umum. Padahal, tidak sedikit anak muda yang apatis terhadap dunia politik.

"Itu juga mengagetkan kita semua, khsusnya anak muda yang mayoritas tentu saja gamang dan apatis terhadap dunia politik, tetapi kemudian Mas Kaesang hadir sebagai sosok yang sama sekali berbeda dengan tokoh politik yang ada," kata Agus.

"Maka, itu yang membuat saya tergugah untuk mencoba gabung dan tidak akan membiarkan Mas Kaesang menelusuri jalan rimba hutan politik itu sendirian, saya siap menemani dan membersamai Mas Kaesang bersama PSI," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com