Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Wacana Prabowo-Ganjar, Politisi PDI-P: Tak Mungkin Bu Mega Degradasikan Putusannya

Kompas.com - 26/09/2023, 23:54 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Deddy Yevri Sitorus menilai tidak mungkin Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengubah keputusan terkait pencapresan Ganjar Pranowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dari bakal calon presiden (bacapres) menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres).

Hal ini menanggapi isu yang belakangan muncul soal bersatunya poros Prabowo dengan Ganjar.

"Mas Ganjar sebagai capres sudah diputuskan Ibu Megawati sebagai pengambil keputusan tertinggi yang diberikan kongres. Belum ada preseden di masa lalu dan menurut saya di masa depan bahwa Bu Mega akan mencabut keputusannya," kata Deddy ditemui di Rumah Aspirasi, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (25/9/2023) malam.

"Apalagi kalau itu mendegradasi apa yang sudah diputuskan," lanjutnya.

Baca juga: Puan Ajak PSI Dukung Ganjar, Kaesang: Kita Siap, Asal Win-Win, Bukan Win-Lose

Berkaca hal itu, Deddy mengaku belum melihat keseriusan rencana duet Prabowo-Ganjar.

Namun, soal duet Ganjar menjadi bacapres dengan wakilnya yaitu Prabowo, Deddy tak menjelaskannya.

"Jadi saya kira isu bahwa Mas Ganjar akan dipasangkan menjadi cawapres siapapun, saya kira itu jauh panggang dari api," imbuh dia.

Lebih jauh, Deddy mengatakan bahwa hingga kini belum ada yang mengetahui soal momentum Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengumumkan cawapres.

Baca juga: Puan Tak Tutup Kemungkinan Megawati dan Prabowo Bahas Wacana 2 Poros hingga Duet dengan Ganjar

Termasuk, jika kemungkinan momentum itu terjadi pada saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDI-P mulai 29 September hingga 1 Oktober 2023.

"Seharusnya tidak ada (pengumuman cawapres). Enggak tahu kalau dalam beberapa hari terjadi perubahan. Sampai hari ini bukan agenda. Kita rakernas ini isu yang paling penting kita bahas soal pangan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Prabowo dan Ganjar belum mendeklarasikan siapa figur yang dipilih untuk menjadi bakal cawapres mereka.

Sementara itu, KPU dan DPR RI sepakat untuk membuka pendaftaran bacapres-bacawapres pada 19-25 Oktober 2023.

Bersamaan dengan itu, muncul rencana menduetkan Ganjar dan Prabowo sebagai satu pasangan calon.

Rencana itu muncul di tengah isu Pilpres 2024 akan berjalan dua poros koalisi sebagaimana diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.

Ia menekankan, pandangan itu tidak mewakili PKB tapi merupakan pendapat pribadi.

“Saya pribadi melihatnya kayaknya tinggal 2 poros pribadi ya ini, bukan keputusan PKB atau apa bukan," kata Jazilul di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (18/9/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com