Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Tengah Siapkan Strategi Pertahanan Nusantara untuk Diserahkan ke Kemenhan

Kompas.com - 20/09/2023, 11:31 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan bakal menyiapkan doktrin atau strategi pertahanan untuk diserahkan ke Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI.

Hal itu disampaikan Yudo Margono usai membuka seminar nasional bertema “Mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia: Tinjauan Strategi Pertahanan Nusantara” di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu (20/9/2023).

Sejumlah strategi pertahanan sedang dibahas dalam seminar yang menghadirkan pembicara seperti Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto, Rektor Universitas Pertahanan Letjen Jonni Mahreza, hingga pengamat militer tersebut.

“Nanti doktrin yang buat Menteri Pertahanan (Menhan), nanti akan kami usulkan. Ini menjadi bahan kepada Menhan sebagai strategi pertahanan nusantara,” kata Yudo Margono kepada awak media.

Baca juga: Panglima TNI Mengaku Tak Terjunkan Pasukan ke Rempang, Prajurit dari Korem sampai Kodim

Pada intinya, Yudo Margono mengungkapkan, strategi tersebut akan memadukan strategi pertahanan darat, laut, dan udara.

“Kita padukan menjadi satu menjadi strategi pertahanan nusantara,” kata Yudo Margono.

Panglima Yudo mengatakan, strategi pertahanan akan disusun dengan melihat konstelasi Indonesia.

“Sehingga ini terpadu antara konsep strategi pertahanan darat, laut, maupun udara,” ujarnya.

Baca juga: Panglima TNI Minta Maaf soal Kata Piting Warga Rempang

Yudo Margono juga menambahkan bahwa potensi invasi militer suatu negara terhadap negara lain masih bersifat faktual.

“Perang Rusia-Ukraina merupakan bukti empiris yang harus menjadi tanda peringatan, atau alarm bagi kita untuk membangkitkan kembali pentingnya pertahanan sebuah negara dari ancaman invasi. Ancaman perang tetap ada,” katanya.

Oleh sebab itu, Yudo Margono mengatakan, TNI merumuskan strategi untuk menghadapi ancaman potensial dan faktual untuk membangun pada masa depan.

Baca juga: Bahas Rencana Kerja Anggaran 2024, Rapat Komisi I DPR Bareng Wamen Pertahanan dan Panglima Digelar Tertutup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com