Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Khawatir Prabowo Didukung Koalisi Besar, Politikus PDI-P Singgung soal Pilpres 2014

Kompas.com - 18/09/2023, 13:55 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politikus PDI-P Charles Honoris mengaku tak khawatir dengan semakin banyaknya partai politik (parpol) yang mendukung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (capres).

Hal itu disampaikannya menanggapi bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang juga sudah dihuni oleh tujuh parpol.

“Konstelasi dukungan partai-partai kepada Prabowo hari ini justru mengembalikan ingatan publik pada Pilpres 2014, di mana saat itu Prabowo didukung koalisi besar atau gemuk dan Jokowi didukung koalisi kecil atau kurus,” ujar Charles dalam keterangannya, Senin (18/9/2023).

“Pada akhirnya sejarah mencatat, yang kurus, yang didukung rakyatl ah, yang menang,” katanya lagi.

Baca juga: Sempat Komunikasi Intens tapi Demokrat Pilih Dukung Prabowo, PDI-P: Belum Berjodoh

Dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2014, Prabowo didukung oleh Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB), serta Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Sementara itu, Jokowi hanya didukung oleh PDI-P, Partai Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), PKPI, dan Partai Hanura.

Oleh karenanya, Charles mengatakan, PDI-P tetap yakin bisa memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilpres 2024. Sebab, Ganjar diyakini sebagai bakal capres yang dipilih oleh rakyat.

“Seperti kata Ibu Megawati (Ketua Umum PDI-P), selama PDI Perjuangan selalu dekat dan menyatu dengan rakyat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” katanya.

Baca juga: PDI-P Hormati Sikap Demokrat yang Pilih Gabung Koalisi Prabowo

Ia mengatakan PDI-P sudah terbiasa dikeroyok oleh koalisi parpol yang besar. Sehingga, tidak ada yang perlu dikhawatirkan menghadapi kontestasi perebutan kursi RI-1 mendatang.

“Rakyat adalah inti perjuangan dari PDI Perjuangan. Sebab, seperti kata Bung Karno,’Kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat dan di atas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa’,” ujar Charles.

Diketahui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bertemu dengan Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (17/9/2023).

Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengungkapkan dalam pertemuan itu AHY telah menyampaikan mendukung Prabowo sebagai bakal capres pada Pilpres 2024.

Dengan bergabungnya Demokrat, membuat KIM semakin gemuk dengan tujuh parpol lain yang sudah lebih dulu bergabung seperti Gerindra, Golkar, PAN, PBB, Partai Gelora, Prima, dan Partai Garuda.

Sebelumnya, Partai Demokrat memang juga membangun komunikasi dengan PDI-P terkait kerja sama politik menghadapi Pilpres 2024. Bahkan, sempat ada wacana pertemuan antara SBY dengan Megawati.

Baca juga: PDI-P Tunggu Demokrat Umumkan Secara Resmi Dukungan ke Prabowo

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Maju Nonpartai, Berapa KTP yang Harus Dihimpun Calon Wali Kota dan Bupati Independen?

Nasional
Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Pengamat: Status WTP Diperjualbelikan karena BPK Minim Pengawasan

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik Penyelenggara Pemilu hingga Mei

Nasional
DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

DKPP Keluhkan Anggaran Minim, Aduan Melonjak Jelang Pilkada 2024

Nasional
Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Jawab Prabowo, Politikus PDI-P: Siapa yang Klaim Bung Karno Milik Satu Partai?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com