JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut (AL) mengerahkan sejumlah alat utama sistem persenjataan (alutsista) untuk pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN.
Salah satu alutsista yang dikerahkan yaitu Helikopter Panther AS 565, yakni helikopter yang memiliki kemampuan anti-kapal selam.
TNI AL menyiagakan dua helikopter serang itu di perairan Jakarta-Banten, selama KTT ke-43 ASEAN di Jakarta.
Unsur-unsur itu tergabung dalam Satuan Tugas Laut (Satgasla) KTT ke-43 ASEAN.
“Selain KRI, Satgasla juga mengerahkan armada tercanggihnya yaitu heli serang jenis Panther untuk menangani evakuasi udara,” kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda Julius Widjojono dalam keterangan tertulis, Selasa (5/9/2023).
Baca juga: Hari Kedua KTT Ke-43 ASEAN, Ini Rangkaian Pertemuan yang Akan Dipimpin Jokowi
Lantas, bagaimana spesifikasi Helikopter Panther?
Dikutip dari Majalah Cakrawala TNI AL edisi 427, TNI AL memiliki Helikopter Panther AS 565 sebagai bagian integral dari Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT).
Helikopter Panther AS 565 diawaki satu atau dua pilot, dengan kapasitas 10 personel.
Helikopter ini memiliki panjang 13,68 meter, tinggi 3,97 meter, dan berat kosong 2.380 kilogram.
Heli Panther memiliki kecepatan maksimum 306 kilometer per jam atau 190 mph, dengan ketinggian terbang maksimum 5.865 meter atau 19.242 kaki.
Kemampuan terbangnya, memiliki rate of climb 8,9 meter per detik.
Helikopter Panther AS 565 juga memiliki persenjataan atau rudal anti-kapal selam hingga anti-tank.
Baca juga: Pengamanan KTT Ke-43 ASEAN, TNI AL Siagakan 6 KRI dan 2 Helikopter Serang di Teluk Jakarta
Persenjataan ini antara lain matra mistral udara ke udara; AS 15 TT rudal anti-permukaan; HOT rudal anti-tank; dan MK46 atau Whitehead A.244/S peperangan anti-kapal selam torpedo.
Helikopter AKS Panther AS 565 memiliki kemampuan low frequency active dipping sonar yang memiliki jarak deteksi lebih jauh.
Daya deteksi bisa berkembang jauh mencapai 185 kilometer dan mampu mendeteksi lokasi kapal selam musuh dengan presisi.
Helikopter ini tinggal menunggu kapal selam masuk jangkauan torpedo untuk melakukan penembakan "fire and forget".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.