Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Latihan Bertahan Hidup di Hutan, Marinir TNI AL Gelar Patroli Tempur dengan Militer Singapura dan Jepang

Kompas.com - 04/09/2023, 20:50 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Prajurit Korps Marinir TNI Angkatan Laut mengadakan latihan bersama patroli tempur dengan personel militer Singapura dan Jepang, yakni Singapore Army dan Japan Ground Self-Defense Force (JGSDF), di hutan pada Minggu (3/9/2023).

Patroli tempur itu dilaksanakan setelah mereka mengadakan latihan jungle survival di hutan Selogiri, Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (2/9/2023).

Latihan patroli tempur digelar di lokasi yang sama. Materi ini merupakan bagian dari Latihan Gabungan Bersama (Latgabma) Super Garuda Shield 2023.

Baca juga: Marinir TNI AL Latihan Bersama Cara Bertahan Hidup di Hutan dengan Militer Singapura dan Jepang

Kegiatan ini dipimpin oleh Komandan Kompi Latihan Lettu (Mar) Gilang Aditya Kanandha dari Batalion Infanteri 5 Marinir.

Komandan Batalion Infanteri 5 Marinir Letkol (Mar) Supriyono menyampaikan bahwa kegiatan latihan militer ini mencakup berbagai evolusi pelatihan, seperti patroli tempur di hutan hingga melakukan perencanaan bersama.

”Dengan latihan perang dan patroli di hutan, akan terbentuk kemampuan prajurit yang profesional, andal, dan mampu mengatasi tuntutan tugas di segala bentuk medan yang lebat serta berbukit, maupun cuaca yang tidak menentu secara cepat dan senyap,” kata Supriyono dalam rilis Dispen Korps Marinir, Senin (4/9/2023).

Sebelum ini, baik Marinir TNI AL, Singapore Army maupun Japan Ground Self-Defense Force (JGSDF) berbagi ilmu cara bertahan hidup di hutan (jungle survival) di hutan Selogiri, Kalipuro, Sabtu (2/9/2023).

“Para prajurit asing kedua negara cukup antusias dalam mengikuti materi latihan yang diberikan oleh prajurit Korps Marinir TNI AL tersebut. Meski awalnya mereka terlihat ragu untuk mencobanya, namun akhirnya bisa mencoba mengolah dan memakan makanan yang telah mereka dapatkan di hutan Selogiri,” demikian keterangan resmi Dispen Korps Marinir, dikutip pada Minggu kemarin.

Baca juga: TNI AL, US Navy, dan Marinir Amerika Serikat Rencanakan Latihan Bersama Fokus Pertahanan Pantai

Materi latihan jungle survival meliputi navigasi darat, mengesan jejak, hingga pemanfaatan sumber daya alam untuk bertahan hidup di hutan.

Adapun jungle survival merupakan ilmu bertahan hidup dalam keadaan darurat dengan memanfaatkan alam sekitar.

Kegiatan diawali dengan pemberian materi tentang sumber daya alam apa saja yang dapat dimanfaatkan untuk bertahan hidup, serta cara mengolahnya di hutan.

Setelah pemberian materi, dilanjutkan dengan mempraktikkan secara langsung cara menangkap dan memasak sejumlah binatang buas, seperti biawak dan ular, serta memperkenalkan berbagai jenis tanaman hutan yang bisa dimakan secara langsung dan yang tidak bisa dimakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Berjasa dalam Kemitraan Indonesia-Korsel, Menko Airlangga Raih Gelar Doktor Honoris Causa dari GNU

Nasional
Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nadiem Ingin Datangi Kampus Sebelum Revisi Aturan yang Bikin UKT Mahal

Nasional
Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Saksi Kemenhub Sebut Pembatasan Kendaraan di Tol MBZ Tak Terkait Kualitas Konstruksi

Nasional
Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Puan Maharani: Parlemen Dunia Dorong Pemerintah Ambil Langkah Konkret Atasi Krisis Air

Nasional
Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Hari ke-10 Keberangkatan Haji: 63.820 Jemaah Tiba di Madinah, 7 Orang Wafat

Nasional
Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Jokowi: Butuh 56 Bangunan Penahan Lahar Dingin Gunung Marapi, Saat Ini Baru Ada 2

Nasional
Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Kapal Perang Perancis FREMM Bretagne D655 Bersandar di Jakarta, Prajurit Marinir Berjaga

Nasional
Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Erupsi Gunung Ibu, BNPB Kirim 16 Juta Ton Bantuan Logistik untuk 1.554 Pengungsi

Nasional
Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Pesawat Terlambat Bisa Pengaruhi Layanan Jemaah Haji di Makkah

Nasional
Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Indonesia-Vietnam Kerja Sama Pencarian Buron hingga Perlindungan Warga Negara

Nasional
Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Survei IDEAS: Penghasilan 74 Persen Guru Honorer di Bawah Rp 2 Juta

Nasional
Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas KPK Tunda Putusan Sidang Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Jokowi Minta Relokasi Rumah Warga Terdampak Banjir di Sumbar Segera Dimulai

Nasional
JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

JK Sampaikan Duka Cita Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi

Nasional
PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

PKS: Kami Berharap Pak Anies Akan Dukung Kader PKS Sebagai Cagub DKJ

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com