Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perkuat Postur TNI AL, Indonesia Mulai Bangun Kapal Fregat Merah Putih yang Pertama

Kompas.com - 04/09/2023, 15:27 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia mulai membangun kapal fregat Merah Putih yang pertama untuk memperkuat postur kekuatan TNI Angkatan Laut (AL).

PT PAL Indonesia ditugasi merancang kapal itu dan bekerja sama dengan pabrikan Rosyth Royal Dockyard Ltd (Babcock) asal Inggris.

Baca juga: Panglima TNI Ungkap Alasan 2 Kapal Fregat untuk Perkuat TNI AL Baru Jadi pada 2025 atau 2026

Proyek pembangunan konstruksi kapal ditandai dengan keel laying atau peletakan lunas kapal di pabrikan PT PAL, Surabaya, pada Jumat (25/8/2023).

Seremoni itu dipimpin oleh Sekretaris Badan Sarana Pertahanan (Sesbaranahan) Kementerian Pertahanan RI Brigjen Heru Sudarminto, didampingi Wakil Asisten Logistik (Waaslog) KSAL Laksamana Pertama Maman Rohman.

“Pembangunan kapal fregat di PT PAL ini merupakan salah satu bentuk pembinaan industri pertahanan dalam negeri, dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian membangun KRI (Kapal Perang Republik Indonesia) sejenis pada masa mendatang,” kata Heru melalui siaran pers PT PAL, Senin (4/9/2023).

Chief Operating Officer (COO) PT PAL Indonesia Iqbal Fikri berharap, pembangunan kapal ini dapat meminimalisir ketergantungan impor alat utama sistem persenjataan (alutsista).

“(Pembangunan ini) sebagai langkah nyata dalam upaya mewujudkan peningkatan penguasaan teknologi pertahanan, kemandirian industri pertahanan, sehingga dapat meminimalisir ketergantungan impor alutsista,” kata Iqbal.

Baca juga: Ambisi Prabowo Tingkatkan Kemampuan Tempur TNI AL, Bakal Beli Kapal Selam hingga Fregat

Iqbal mengatakan, kapal fregat Merah Putih diharapkan memperkuat postur TNI AL.

“Dengan hadirnya kapal fregat buatan dalam negeri atau disebut juga dengan fregat Merah Putih ini, nantinya diharapkan dapat memperkuat postur dan kekuatan armada TNI AL,” tutur Iqbal.

Adapun PT PAL dipercaya untuk membangun dua unit kapal fregat Merah Putih.

Lloyd's Register (LR) Class selaku lembaga klasifikasi internasional telah menyatakan kesiapan Indonesia untuk memproduksi sesuai desain yang diajukan oleh PT PAL.

Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengatakan, kapal fregat Merah Putih itu diproyeksikan akan memperkuat TNI AL pada 2025 atau 2026.

Baca juga: Persiapkan SDM Berkompeten di Kemaritiman, Kemenaker Gandeng TNI AL Gelar FGD

“Nanti jadinya 2025, kalau enggak 2026, karena bangun fregat ini kan butuh 4-5 tahun,” ujar Yudo usai acara kegiatan layanan zakat Baznas bersama TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, 5 April 2023.

“Fregat panjangnya 140 meter ini nanti. Kalau fregat kita yang sekarang 105 meter, nah ini 140 meter, sehingga butuh waktu yang agak lama,” kata Yudo.

Pengerjaan kapal tersebut dilakukan setelah PT PAL Indonesia dengan menandatangani licence agreement dengan Babcock sebagai penyedia desain kapal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com