Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Kaget Nama Koalisi Pendukung Prabowo Jadi "Koalisi Indonesia Maju"

Kompas.com - 30/08/2023, 14:07 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan, pihaknya kaget ketika Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengumumkan nama koalisi mereka menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Adapun koalisi pendukung Prabowo awalnya bernama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Setelah KKIR mendapat dukungan dari PBB, Golkar, dan PAN, barulah nama Koalisi Indonesia Maju ini muncul.

"Iya itu (penggantian nama koalisi) dilakukan mendadak, sehingga sempat buat kaget juga," ujar Daniel saat dimintai konfirmasi, Rabu (30/8/2023).

Baca juga: Alarm PKB untuk Koalisi Indonesia Maju, Kunci Cawapres Prabowo di Tangan Muhaimin

Kemudian, Daniel pun merespons PDI-P yang memastikan PKB tidak akan kecewa jika berkoalisi dengan mereka.

Daniel tidak menjawab secara gamblang ketika ditanya kemungkinan PKB mempertimbangkan ajakan PDI-P tersebut. Namun, dia menyebut akan ada rapat PKB pusat mengenai perkembangan koalisi terkini.

"Nanti sekalian dibahas dalam rapat DPP (PKB) yang akan membahas perkembangan koalisi, kita tunggu masukan-masukan yang ada nanti," tuturnya.

Saat ditanya kemungkinan rapat internal PKB itu membahas ajakan PDI-P untuk bergabung, Daniel tak bisa memberikan kepastian jawaban. 

"Belum paham, tapi bisa saja ada yang angkat untuk dibahas. saya belum paham. Kita lihat nanti," imbuh Daniel.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto resmi mengganti nama koalisi menjadi Koalisi Indonesia Maju.

Baca juga: Nama Koalisi Pendukung Prabowo Berganti, PKB Masih Berpatokan pada Deklarasi KKIR

Penggantian nama ini berdasarkan diskusi yang dilakukan secara singkat sebelum acara HUT ke-25 PAN dimulai.

Diskusi tersebut dilakukan oleh sejumlah pemimpin partai koalisi, yakni Zulkfli Hasan, Airlangga Hartarto, dan Yusli Ihza Mahendra.

Sedangkan dalam perayaan HUT ke-25 PAN itu, Muhaimin Iskandar datang terlambat.

Sementara itu, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah meyakini bahwa Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin tidak pernah kecewa jika membangun kerja sama politik bersama PDI-P.

Baca juga: PKB Disebut Bisa Tutup Kelemahan Prabowo yang Minim Pendukung di Jateng dan Jatim

Hal itu disampaikan Said menanggapi soal kemungkinan Cak Imin kecewa dengan koalisi pengusung Prabowo Subianto karena tak diajak diskusi terkait perubahan nama koalisi jadi Koalisi Indonesia Maju.

"Dan Insya Allah Gus Imin tidak pernah kecewa dengan PDI-P, itu dipastikan," kata Said di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com