Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Serahkan Nasibnya untuk Berpasangan dengan Ganjar ke Megawati dan Mardiono

Kompas.com - 29/08/2023, 17:13 WIB
Tatang Guritno,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno menyerahkan nasibnya untuk menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo pada Megawati Soekarnoputri dan Muhamad Mardiono.

Ia mengatakan bahwa penentuan posisi bakal cawapres tidak berada di tangannya.

“Kita serahkan kepada ‘orangtua’. Layaknya orang dengan budaya asli Indonesia, tentu kedua orang tua yakni Pak Mardiono (Plt Ketua Umum PPP), dan Bu Mega (Ketua Umum PDI-P) harus berikan restu,” ujar Sandiaga dalam keterangannya, Selasa (29/8/2023).

Sandiaga mengatakan, ia menganggap keputusan yang diambil oleh petinggi partai adalah yang terbaik.

Baca juga: Soal Wacana Sandiaga-AHY, Ganjar: Sampai Hari Ini PPP Masih Bersama PDI-P

Menurutnya, yang terpenting adalah sama-sama membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.

Di sisi lain, Sandiaga menekankan bahwa upayanya mendekati Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat merupakan bagian untuk memenangkan PPP di pemilihan umum (Pemilu) 2024.

Oleh karena itu, ia selama ini terus menjaga hubungan baik dengan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) maupun para pimpinan PKS.

“Kita harus merangkul semua pihak untuk berjuang bersama,” kata Sandiaga.

Baca juga: Tawa AHY Saat Ditanya Wacana Berduet dengan Sandiaga dalam Pilpres 2024

Diketahui, sempat mencuat wacana untuk memasangkan Sandiaga Uno dengan AHY pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Isu tersebut muncul setelah Nasdem dan PDI-P sama-sama membuka diri untuk memasangkan Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Sebagaimana diketahui, PPP bersama PDI-P mengusung Ganjar sebagai bakal capres.

Sementara itu, Partai Demokrat bersama Partai Nasdem dan PKS mengusung Anies Baswedan sebagai bakal capres.

Baca juga: Digosipkan Dampingi Ganjar sebagai Cawapres, Sandiaga Uno: Jika Ingin Dianggap PDI-P Kita Harus Beri Manfaat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Mensos Risma: Belum Semua Warga di Zona Merah Gunung Marapi Bersedia Direlokasi

Nasional
Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Pengamat Nilai Ahok Sulit Menang jika Maju pada Pilkada, Ini Alasannya

Nasional
Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Jadi Perantara Kebaikan, Dompet Dhuafa Siap Terima Hibah dari NAMA Foundation untuk Kaum Dhuafa

Nasional
Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Kemenkes: Waspadai MERS-CoV, Jemaah Haji Mesti Hindari Kontak dengan Unta

Nasional
Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Bocorkan Duet Khofifah-Emil pada Pilkada, Airlangga: Semua Akan Positif...

Nasional
Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Airlangga Bertemu Khofifah Malam Ini, Bahas soal Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Prabowo Sebut Punya Gaya Kepemimpinan Sendiri, PDI-P: Kita Berharap Lebih Baik

Nasional
RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

RUU Penyiaran Larang Jurnalisme Investigasi, PDI-P: Akibat Ketakutan yang Berlebihan

Nasional
Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Prabowo Ingin Jadi Diri Sendiri Saat Memerintah, PDI-P: Kita Akan Melihat Nanti

Nasional
Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Sepanjang 2023, Pertamina Hulu Rokan Jadi Penghasil Migas Nomor 1 Indonesia

Nasional
Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Djarot dan Risma Dinilai Lebih Berpotensi Diusung PDI-P pada Pilkada DKI 2024 ketimbang Ahok

Nasional
Polri Pastikan Kasus Pembunuhan 'Vina Cirebon' Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Polri Pastikan Kasus Pembunuhan "Vina Cirebon" Masih Berjalan, Ditangani Polda Jawa Barat

Nasional
KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

KPK Dalami Gugatan Sengketa Lahan di MA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com