Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Ingin Jadi Parpol Semua Golongan, Lahir dari Muhammadiyah tetapi Juga Milik NU

Kompas.com - 29/08/2023, 15:29 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan ingin partainya dianggap milik semua golongan.

Ia mengatakan, PAN memang lahir dari Muhammadiyah, tetapi bersifat terbuka dan saat ini juga berhubungan baik dengan Nahdlatul Ulama (NU).

“Memang PAN lahir dari rahim Muhammadiyah. Tetapi, sejatinya perjuangan Muhammadiyah adalah untuk bangsa, maka inklusivitas PAN hari ini adalah mandat perjuangan,” ujar Zulhas dalam keterangannya, Selasa (29/8/2023).

Baca juga: Gerindra Sebut Nama Koalisi Indonesia Maju Baru Diusulkan Prabowo di Acara HUT PAN

Ia mengatakan, pada usia 25 tahun, PAN ingin menjadi partai politik (parpol) yang merekatkan semua golongan.

PAN bisa menjadi milik ormas, maupun golongan lain, tak terkecuali NU.

“PAN juga milik NU, bahkan melintasi batas-batas ormas, agama, suku, bahasa, warna kulit. PAN adalah partai milik semua anak bangsa,” tutur dia.

Zulhas lantas menceritakan keberhasilannya mengadakan peringatan Satu Abad NU di Surabaya, Jawa Timur (18/7/2023).


Saat itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf yang hadir dalam acara itu mengatakan bahwa tak haram bagi kaum Nahdliyyin untuk memilih PAN.

Menurut dia, perbedaan pilihan antara ormas dan parpol merupakan hal yang biasa terjadi. Namun, bukan berarti keduanya tak bisa duduk bersama.

“Beda partai, tapi harmoni persatuan itu penting. Itu terus saya lakukan selama hampir dua tahun,” ujar dia.

Baca juga: Koalisi Prabowo Pakai Nama Indonesia Maju, PAN Akui untuk Lanjutkan Jokowi

Sejauh ini, PAN telah bergabung dengan Partai Gerindra, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Kelimanya sepakat untuk membentuk Koalisi Indonesia Maju yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres).

Zulhas mengungkapkan, pihaknya punya dua figur untuk didorong menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres), yaitu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Koordinator Pembangunan Kemanusiaan dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Pakar: Ada 1 Opsi Ubah UU Kementerian Negara, Ajukan Uji Materi ke MK tapi...

Nasional
Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Suhu Madinah Capai 40 Derajat, Kemenag Minta Jemaah Haji Tak Paksakan Diri Ibadah di Masjid Nabawi

Nasional
MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

MKMK Diminta Pecat Anwar Usman Usai Sewa Pengacara KPU untuk Lawan MK di PTUN

Nasional
Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Lewat Pesantren Gemilang, Dompet Dhuafa Ajak Donatur Lansia Jalin Silaturahmi dan Saling Memotivasi

Nasional
Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Hari Pertama Penerbangan Haji, 4.500 Jemaah Asal Indonesia Tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

Jokowi Ajak Masyarakat Sultra Doa Bersama supaya Bantuan Beras Diperpanjang

Nasional
World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

World Water Forum Ke-10, Ajang Pertemuan Terbesar untuk Rumuskan Solusi Persoalan Sumber Daya Air

Nasional
Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Syarat Sulit dan Waktu Mepet, Pengamat Prediksi Calon Nonpartai Berkurang pada Pilkada 2024

Nasional
MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

MKMK Sudah Terima Laporan Pelanggaran Etik Anwar Usman

Nasional
Anak SYL Minta Pejabat Kementan Biayai Renovasi Kamar Rp 200 Juta

Anak SYL Minta Pejabat Kementan Biayai Renovasi Kamar Rp 200 Juta

Nasional
Agus Rahardjo Sebut Penyidik KPK Tunduk ke Atasan di Kejaksaan, Kejagung: Jangan Asal 'Statement'

Agus Rahardjo Sebut Penyidik KPK Tunduk ke Atasan di Kejaksaan, Kejagung: Jangan Asal "Statement"

Nasional
Stafsus SYL Disebut Minta Kementan Danai Pengadaan Paket Sembako Senilai Rp 1,9 Miliar

Stafsus SYL Disebut Minta Kementan Danai Pengadaan Paket Sembako Senilai Rp 1,9 Miliar

Nasional
KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

KNKT Investigasi Penyebab Rem Blong Bus Rombongan SMK Lingga Kencana

Nasional
KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

KPK Panggil Lagi Windy Idol Jadi Saksi TPPU Sekretaris Nonaktif MA

Nasional
KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Penyanyi Dangdut Nabila Nayunda Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com