Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mabes Polri Akan Kirim Personel Tambahan ke Papua untuk Amankan Pemilu Serentak

Kompas.com - 28/08/2023, 12:00 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) akan mengirimkan personel tambahan ke wilayah hukum Polda Papua untuk pengamanan pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak 2024.

Adapun penambahan personel ini atas permohonan dari Polda Papua. Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Prabowo.

"Iya benar ada penambahan personel dari Mabes Polri dalam rangka pengamanan pemilu," kata Benny saat dikonfirmasi, Senin (28/8/2023).

Baca juga: 52 Eks Terpidana Berlomba Jadi Caleg DPR Pemilu 2024, Terbanyak dari Golkar

Namun demikian, Benny belum bisa menyampaikan jumlah personel tambahan itu.

"Untuk jumlah masih dalam pengusulan. Belum bisa saya sampaikan," ujarnya.

Menurut Benny, penambahan personel tambahan itu akan diperuntukkan ke sejumlah daerah yang dinilai rawan terjadi konflik saat pemilu.

Selain itu, tambahan personel juga akan ditempatkan di daerah yang masih rawan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

"Yang jelas anggota dari Mabes akan ditempatkan di daerah rawan untuk membantu penebalan personel yang ada," imbuhnya.

Dalam kesempatan ini, Benny menekankan, Polda Papua turut melakukan sosialisasi kepada masyarakat setempat guna mendukung pelaksanaan pemilu yang damai.

Baca juga: Dua Kapal Cepat Rudal Tiba di Papua untuk Perkuat Koarmada III

Dia berharap pelaksanaan Pemilu Serentak 2024 bisa berjalan lancar.

"Sosialisasi dan ajakan Pemilu Damai sudah dilakukan. Semoga Pemilu mendatang berjalan lancar tanpa ada gangguan," pungkasnya.

Dikutip dari Kompas.id, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan, ada 12 kabupaten yang rawan konflik dalam Pemilu 2024.

Ke-12 wilayah ini tersebar di dua provinsi yang baru dimekarkan dari Papua pada akhir tahun 2022, yakni Papua Tengah dan Papua Pegunungan.

Ke-12 kabupaten ini adalah Intan Jaya, Dogiyai, Deiyai, Puncak, Nduga, Lanny Jaya, Puncak Jaya, Yahukimo, Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Tolikara, dan Yalimo.

Adapun analisis kerawanan ini berdasarkan latar belakang konflik yang sering terjadi di 12 daerah ini.

”Kami telah memetakan daerah-daerah yang rawan terjadi gangguan keamanan ketika pelaksanaan pemilu. Tujuannya agar kami bisa menyiapkan strategi pengamanan secara lebih dini,” kata Mathius di Jayapura pada Senin (10/7/2023), seperti dikutip dari Kompas.id.

Baca juga: 6 Provinsi di Papua beserta Ibukotanya

Mathius menuturkan, salah satu faktor utama pemicu konflik dan pelanggaran dalam tahapan pemilu adalah data pemilih.

Menurutnya, sering kali terjadi aksi massa dari pihak tertentu yang diduga mengubah jumlah pemilih yang tidak sesuai dengan daftar pemilih tetap (DPT).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Projo Sebut Jokowi Sedang Kalkulasi untuk Gabung Parpol

Nasional
Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

Ingatkan Kasus Covid-19 Masih Ada, Kemenkes Imbau Tetap Lakukan Vaksinasi

Nasional
Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

Pemerintah Bakal Bentuk Satgas Judi Online, Ketuanya Menko Polhukam

Nasional
PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

PPP Kecewa MK Tolak Gugatannya Terkait Pileg 2024

Nasional
Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

Disiapkan PKB Maju Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Masih Diproses ...

Nasional
Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

Djoko Susilo Ajukan PK Kedua, Pengacara: Ada Novum yang Bisa Membebaskan

Nasional
Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

Rakernas Pertama Tanpa Jokowi, PDI-P: Tidak Ada Refleksi Khusus

Nasional
Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

Ida Fauziyah Sebut Anies Baswedan Masuk Radar PKB untuk Pilkada DKI 2024

Nasional
Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Soal Undangan Jokowi ke Rakernas PDI-P, Puan: Belum Terundang

Nasional
Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Kata Kemenkes soal Gejala Covid-19 Varian KP.1 dan KP.2 yang Merebak di Singapura

Nasional
Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com