Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", PAN Optimistis Raih 60 Kursi di DPR

Kompas.com - 24/08/2023, 18:49 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) optimistis mampu mengejar target 60 kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI tahun depan, meski diambang tidak memenuhi parliamentary threshold berdasarkan hasil Survei Litbang Kompas.

Berdasarkan survei Litbang Kompas yang digelar pada 27 Juli-7 Agustus 2023, PAN menjadi salah satu partai politik yang elektabilitasnya di bawah ambang batas parlemen empat persen, yakni sebesar 3,4 persen.

Namun, perlu diingat ada margin of error dari survei tersebut sebesar kurang lebih 2,65 persen.

"Aman. PAN selalu lolos setiap pemilu, yakin 2024 PAN 60 kursi," kata Wakil Ketua Umum PAN, Yandri Susanto kepada Kompas.com, Kamis (24/8/2023).

Baca juga: PAN Ikut Prabowo soal Penentuan Bakal Cawapres, tapi Ingatkan Elektabilitas Erick Thohir Tinggi

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi mengatakan, hasil survei tidak bisa menentukan sebuah partai politik akan lolos ke Senayan atau sebaliknya.

Oleh karena itu, ia tidak mempermasalahkan hasil survei. Sebab, hingga Pemilu 2019, PAN masih memperoleh kursi DPR RI.

Dari data resmi KPU RI, PAN memperoleh suara nasional sebesar 6,44 persen pada Pemilu 2004. Lalu, sebesar 6,01 persen di Pemilu 2009, sebesar 7,59 persen pada Pemilu 2014, dan sebesar 6,84 persen pada Pemilu 2019.

"PAN tidak pernah gagal memperoleh kursi DPR RI. Jadi, ada perbedaan hasil super signifikan antara prediksi hasil pemilu melalui survei dengan hasil resmi pemilu yang ditetapkan oleh KPU," ujar Viva Yoga, Kamis.

Baca juga: Klaim Kantongi Izin, PAN Tak Lihat Ada Pelanggaran dari Acara Deklarasi Prabowo di Museum

Kendati begitu, Viva mengatakan, hasil survei tetap akan menjadi cermin evaluasi dan input data bagi PAN untuk memperkaya informasi dalam membuat perencanaan pemenangan pemilu 2024.

Menurutnya, PAN secara rutin dan berkala telah melakukan survei internal yang dilakukan oleh lembaga survei independen untuk mengetahui elektabilitas, prioritas program, dan variabel lain yang dibutuhkan untuk pemenangan Pemilu.

"Dan hasil survei internal tersebut memang berbeda dengan rilis yang dilakukan oleh beberapa lembaga survei sejak tahun 2004 sampai sekarang. Insya Allah, PAN akan optimis memenuhi target perolehan 11 persen," kata Viva.

Sebelumnya berdasarkan survei Litbang Kompas, PAN hanya mendapatkan elektabilitas 3,4 persen. 

Raihan elektabilitas tertinggi didapat oleh PDI-P  dengan 24,4 persen. Disusul Partai Gerindra dengan 18,9 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sebesar 7,6 persen, dan Partai Golkar 7,2 persen.

Kemudian, Partai Demokrat mendapat 7,0 persen,  Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 6,3 persen, dan Partai Nasdem sebesar 5,9 persen.

Baca juga: Jokowi Pastikan Koalisi Pemerintah dan Kabinet Tetap Solid Usai Golkar dan PAN Dukung Prabowo

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com